Jokowi Bertemu PM Singapura Lee Hsien Long Bahas Insentif Kawasan Industri

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pagi ini mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long di Nusa Dua, Bali

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Okt 2018, 10:23 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 10:23 WIB
Bahas RKUHP, Presiden Jokowi Bertemu Pimpinan KPK
Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7). Pertemuan tersebut untuk membahas Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pagi ini mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long di Nusa Dua, Bali. Pertemuan ini merupakan rangkaian acara dari pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

Dalam pertemuannya, ada beberapa hal yang dibahas kedua pemimpin negara tersebut, terutama mengenai peningkatan kerja sama ekonomi. Jokowi ingin Singapura meningkatkan investasinya di RI.

"Untuk kerja sama ekonomi, berkaitan investasi, kita sudah berbicara mengrgnai investasi, progresnya sangat bagus dan kita berharap agar kawasan industri seperti di Kendal bisa dibangun di provinsi lain," kata Jokowi di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).

Di sisi lain, dirinya juga sudah mendengar beberapa permintaan Singapura terkait pengembangan kawasan industri di Kendal, yang saat ini telah beroperasi. Permintaan ini seperti berbagai insentif.

"Tadi disampaikan oleh PM Lee bahwa di kawasan Kendal memerlukan insentif khusus, seperti tax holiday, dan kita berharap hal lain yang tadi dibicarakan dalam pertemuan bilateral ini," ucap Jokowi.

Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama investasi bagi para pelaku usaha Singapura. Hal ini karena didukung oleh berbagai latar belakang, seperti peningkatan indeks kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EoDB) potensi pasar yang besar, hingga membludaknya jumlah sumber daya manusia yang tersedia.

"Pemerintah telah bertekad untuk semakin menciptakan iklim bisnis yang kondusif, misalnya dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, pemberian insentif fiskal, dan kemudahan dalam perizinan usaha," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto seusai bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Chan Chun Sing, dikutip Minggu 23 September 2018.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dan arah yang jelas untuk kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat.

"Melalui implementasi industri 4.0, kami meyakini dapat memacu daya saing industri agar lebih efisien, produktif, dan berkualitas," tutur dia.

 

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

 

Investasi Singapura

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Oleh karena itu, peningkatan kerja sama RI-Singapura diharapkan dapat saling menguntungkan dan melengkapi sehingga mampu memperkuat perekonomian kedua negara.

"Selama 50 tahun ini, hubungan bilateral telah terjalin dengan baik terutama melalui kolaborasi peningkatan volume perdagangan dan investasi," ujar Airlangga.

Pada semester I 2018, investasi Singapura ke Indonesia tercatat sebesar USD 5,04 miliar atau naik 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan sepanjang 2017, penanaman modal dari Negeri Singa mencapai USD 8,44 miliar. Di samping itu, pada 2017, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Singapura menembus hingga USD 9 miliar, yang menjadikan Negeri Singa sebagai tujuan terbesar kelima dalam pengapalan produk manufaktur nasional.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya