Tekan Biaya Logistik, Pemerintah Harus Percepat Pembangunan Infrastruktur

Saat ini indeks logistik Indonesia tercatat paling rendah dibandingkan negara-negara berkembang yang ada di dunia.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Okt 2018, 20:35 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 20:35 WIB
Ditinggal Mudik Pekerja, Pembangunan Infrastruktur Dihentikan Sementara
Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah perlu segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur, khususnya di sektor transportasi. Dengan demikian, biaya logistik di Tanah Air bisa ditekan dan membuat harga barang kebutuhan masyarakat lebih terkendali.

Pengamat Ekonomi Didin S Damanhuri mengungkapkan, saat ini indeks logistik Indonesia tercatat paling rendah dibandingkan negara-negara berkembang yang ada di dunia. Hal itu berdampak pada tingginya biaya kegiatan ekonomi di dalam negeri.

"Persoalan yang paling mendasar dari permasalahan ini adalah minimnya infrastruktur yang tersedia saat ini," ujar dia di Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Untuk itu, lanjut dia, semua pihak seharusnya mendukung upaya pemerintah dalam menggenjot sejumlah proyek strategis nasional (PSN) di bidang infrastruktur, yang tersebar di sejumlah wilayah.

“Seperti pembangunan jalan tol, peningkatan sejumlah bandara, pembangunan tol laut serta pengadaan kereta cepat. Hal ini tentunya diharapkan dapat mempercepat proses distribusi logistik sehingga biaya ekonomi dapat ditekan,” ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dibarengi Industrialisasi

Proyek Infrastruktur Terdampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Jajaran tiang beton proyek LRT di Jakarta, Kamis (6/9). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdampak terhadap proyek infrastruktur. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Minang, Irfianda Abidin menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur, khususnya di wilayah Sumatera.

Namun demikian, pihaknya meminta agar pembangunan infrastruktur dapat dibarengi dengan industrialisasi. Sehingga perekonomian di daerah bisa tetap tumbuh dengan munculnya kegiatan ekonomi baru.

“Saya kira pemerintah juga harus melakukan skala prioritas. Apakah infrastruktur dulu atau industrinya dimajukan. Itu dilakukan guna menyaingi China," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya