Melihat Kinerja Ekspor Selama 4 Tahun Jokowi-JK

Mendag Enggartiasto Lukita optimistis ekspor dapat meningkat dan membuka banyak pasar baru.

oleh Merdeka.com diperbarui 23 Okt 2018, 14:15 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 14:15 WIB
20161025-Bea-Cukai-Kembangkan-ISRM-untuk-Pangkas-Dwelling-Time-Jakarta-IA
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Kebijakan ISRM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan dalam proses ekspor-impor. (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, memaparkan kondisi ekspor RI selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla atau Jokowi-JK.

Enggartiasto menyebutkan, ekspor merupakan salah satu komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi. Dia mengungkapkan, ekspor RI terus tumbuh dari tahun ke tahun.

"Mungkin seperti yang kita ketahui APBN fiskal hanya stimulan saja tahun ke tahun terjadi kenaikan dan kenaikan ini di atas yang telah ditetapkan dari parameter yang ada dari postur APBN dengan pertumbuhan yang ditetapkan. Konsekuensinya, pertumbuhan ekspor harus di angka tertentu," kata Enggartiasto di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Kinerja ekspor dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2015 sebesar USD 145,1 miliar, kemudian pada 2016 USD 168,7 miliar, 2017 USD 123,3 miliar, dan 2018 USD 134,9 miliar. 

"Memang kenaikan yang di tahun 2017 itu mencapai 16 persen tetapi untuk 2017 ke 2018 target kita internal adalah 11 persen. Walaupun oleh pak menko dikatakan sebenarnya cukup dengan 6,8 persen tapi sampai dengan saat ini baru mencapai 9,81 persen di tengah situasi penuh ketidakpastian," ujar dia.

Enggartiasto optimistis Indonesia dapat menggenjot ekspor lebih tinggi lagi serta membuka banyak pasar baru. "Bahwa kita bisa meningkatkan ekspor atau market share. Bisa kita pertahankan atau paling tidak kita tingkatkan seperti perintah Pak Presiden," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Mendag Yakin Target Pertumbuhan Ekspor 11 Persen Bisa Tercapai

Gaya Mendag Enggartiasto Lukita Saat Pemotretan
Mendag Enggartiasto Lukita saat pemotretan dalam kunjungannya ke Kantor Liputan6 di SCTV Tower, Jakarta (4/5). Enggartiasto tercatat pernah memegang jabatan antara lain Ketum Real Estate Indonesia (REI), periode 1992-1995. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku yakin target pertumbuhan ekspor 11 persen di 2018 bisa tercapai. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mematok target pertumbuhan ekspor pada tahun ini di kisaran 5-7 persen tetapi kemudian direvisi menjadi 11 persen.

"Dibandingkan bulan lalu turun tapi tahun ini kita naik. Sekarang sudah 9 persen," tuturnya saat ditemui di Bandung, Kamis 18 Oktober 2018.

Enggartiasto melanjutkan, pemerintah akan terus mengupayakan agar pertumbuhan ekspor 11 persen itu tercapai dalam kurun waktu 2 bulan yaitu November dan Desermber 2018.

"Sekarang kan sudah 9 persen. Saya harus kejar 10 sampai 11 persen. Ya kami coba kejarlah," ujar dia.

Pemerintah akan menjalin kerja sama dagang dengan berbagai pihak untuk menyokong target ekspor. Kerja sama perdagangan di sejumlah negara berperan besar untuk mendorong target pertumbuhan ekspor RI.

"Seperti kerja sama ekonomi Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA), Indonesia-Australia CEPA, dan perjanjian perdagangan bebas dengan asosiasi perdagangan bebas Eropa (European Free Trade Area/EFTA). Perjanjian tersebut baru bisa dirasakan dampaknya di 2019,” ujar dia.

Target ekspor diharapkan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Seperti yang disampaikan Presiden ada dua hal investasi dan ekspor. Tidak mungkin kita hanya business as usual kalau mau capai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya