Harga Emas Merosot dari Level Tertinggi dalam 3 Bulan

Harga emas melemah seiring dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Hal itu terjadi usai alami penguatan ke level tertinggi dalam tiga bulan.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Okt 2018, 06:40 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2018, 06:40 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melemah seiring dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Hal itu terjadi usai alami penguatan ke level tertinggi dalam tiga bulan.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun USD 5,7 atau 0,5 persen ke posisi USD 1.231,10 per ounce. Harga emas pada perdagangan Selasa naik satu persen ke posisi USD 1.236,80 per ounce. Sementara itu, harga perak merosot 11,7 sen atau 0,8 persen ke posisi USD 14.666 per ounce.

Dalam perdagangan elektroik, harga emas berjangka melemah dan diperdagangkan di posisi USD 1.233,60 usai laporan the Federal Beige Book terbaru. Dari laporan itu menunjukkan upah dan harga bergerak lebih tinggi di 12 distrik the Fed hingga pertengahan Oktober.

"Jadi emas dan perak diuntungkan dari gelombang kecemasan terbaru di pasar saham karena dana safe haven mulai mengalir ke logam mulia," ujar Analis Zaner Preciuous Metals, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (25/10/2018).

 

Indeks Dolar AS Menguat

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Dalam laporan disebut, dolar AS melemah membantu harga emas dan perak pada perdagangan sebelumnya. Namun, berbalik arah sehingga dolar AS menguat dan bersiap untuk posisi tertingginya. Indeks dolar AS naik 0,5 persen menjadi 96,44. Selama sepekan, indeks dolar AS sudah menguat 0,8 persen.

Sebelumnya pada perdagangan Selasa, investor beralih ke emas usai indeks saham Shanghai turun 2,3 persen. Indeks saham Shanghai menguat pada Rabu sedangkan indeks saham AS melemah.

Analis menilai, harga emas tidak banyak reli pada pekan ini meski dibayangi kecemasan dari Arab Saudi dan prospek memburuknya ketegangan AS dan Rusia. “Kami tidak berpikir masalah itu dapat mendorong emas periode tertentu,” tulis analis.

Sedangkan analis Zaner Precious Metals menilai belum tentu ada pembeli baru untuk emas. Namun, pelaku pasar cenderung ambil posisi jangka pendek seiring berkurangnya volume perdagangan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya