3 Blok Migas Miliki Pengelola Baru, Negara Kantongi Rp 208 Miliar

Ada empat wilayah kerja atau blok migas yang akan habis masa kontraknya pada 2022.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Nov 2018, 20:43 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 20:43 WIB
(Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)
Wamen ESDM Arcandra Tahar (Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan kontraktor pengelola tiga wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas), yang habis masa kontraknya pada 2022. Dari keputusan tersebut, negara mendapatkan bonus tanda tangan sebesar USD 13,9 juta atau setara Rp 208,13 miliar (USD 1=Rp 14.973).

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, ada empat wilayah kerja atau blok migas yang akan habis masa kontraknya pada 2022. Ketiganya sudah memiliki kontraktor yang akan mengelola pasca kontrak habis.

"Pengelolaan lanjut tiga blok terminasi tahun 2022, dari empat wk terminasi 2022 yang sudah ada keputusannya tiga wk. Satu wk membutuhkan proses lanjut," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Ketiga blok migas tersebut, yaitu Tarakan dengan kontraktor Medco E&P Tarakan,‎ Coastal Plais And Pekanbaru yang dimenangkan Bumi Siak Pusako. Kemudian Blok Tungkal dengan kontraktor Mondor Oil Tungkal 70 persen dan Fuel-X Tungkal 30 persen.

Ketiganya merupakan kontraktor yang mengelola blok migas tersebut sampai 2022. "Semua kontraktor eksisting (sudah beroperasi)," ujar dia.

Menurut Arcandra, dari penetapan ketiga pemenang tersebut, negara mendapatkan bonus tanda tangan bonus sebesar USD 13,9 juta. Sumbangan tersebut jauh lebih besar ketimbang alokasi kegiatan hulu migas yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

‎"Kalau dibanding APBN untu‎k ekplorasi migas Rp 60 miliar-Rp 70miliar, jauh lebih besar dari signature bonus," tandasnya.

 

Kementerian ESDM Gratiskan Biaya Akses Data Lelang Blok Migas

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membebaskan biaya akses data, bagi peserta lelang Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan investasi migas di Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, pembebasan biaya akses data wk atau blok migas yang dilelang membuat calon investor lebih leluasa dalam mengikuti lelang.

"Iya. Biar banyak yang nge-bid. Dan data-data kita banyak yang eval dan interpretasi," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Meski dibebaskan, biaya akses data [blok migas ]( 3673850 "")yang dilelang selanjutnya akan dibebankan ke pemenang lelang blok migas."Yang menang bayar. Nggak menang kasihan kalau bayar," tutur dia.

Sebelumnya, peserta lelang yang sudah mengambil dokumen lelang diharuskan membayar untuk melakukan akses paket data migas di wilayah kerja tersebut.

Biaya akses data lelang blok migas yang dikenakan bervariasi antar wilayah kerja tergantung ketersediaan data. Selama ini biayanya maksimal sekitar USD 80.000. Dengan kebijakan baru ini, biaya tersebut dibebaskan atau nol rupiah.

Sebagai informasi, paket data dalam penawaran wk migas adalah sekumpulan data yang disusun untuk mengevaluasi potensi migas pada suatu wk yang ditawarkan.

Paket Data disusun Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Unit Kementerian ESDM terkait berdasar kaidah keteknikan.

Tujuan paket data adalah membantu para peserta lelang dalam melaksanakan evaluasi teknis potensi migas dari WK yang ditawarkan dengan standar data yang sama.

Selama ini para peserta lelang memanfaatkan paket data dengan terlebih dahulu melakukan transaksi akses dengan jumlah nominal tertentu sesuai volume Paket Data yang ditetapkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya