SKK Migas Yakin Target Produksi Minyak 1 Juta Barel Tercapai di 2022

SKK Migas Jabanusa selama ini menyumbangkan sebanyak 30 persen kebutuhan minyak nasional.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Jan 2019, 20:50 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2019, 20:50 WIB
Konferensi pers Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Liputan6.com/Dian Kurniawan
Konferensi pers Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Liputan6.com/Dian Kurniawan

Liputan6.com, Surabaya - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) optimis target produksi minyak sebesar 1 juta barel tercapai di 2022. Target ini guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Total kebutuhan atau konsumsi masyarakat mencapai 1,6 juta barel per tahun. Sedangkan produksi minyak pada tahun 2018 hanya 760 ribu barel. Jumlah produksi itu masih kurang separuh dari yang dibutuhkan. Dengan kondisi seperti itu mau tidak mau harus impor," tutur Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Ali Masyhar di Surabaya, Rabu (30/1/2019).

Ali menyatakan sejak tahun 2004 antara produksi dan konsumsi minyak terjadi jarak yang cukup besar dan akan menggerus anggaran jika terus menerus melakukan impor.

"Untuk itu negara melakukan upaya dengan keras untuk mengecilkan jarak antara produksi dan konsumsi itu. Dengan upaya tersebut diharapkan pada tahun 2022 produksi nasional mencapai 1 juta barel," jelas dia.

SKK Migas Jabanusa selama ini menyumbangkan sebanyak 30 persen kebutuhan minyak nasional. Sementara untuk oli, menjadi produsen terbesar secara nasional.

 

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa, Wisnu Prabawa Taher menambahkan, untuk mencapai target 1 juta produksi, pihaknya tengah melakukan eksplorasi dan eksploitasi khususnya di daerah Jatim seperti di Sidoarjo, Jombang, Gresik dan Sumenep.

"Pengembangan di Lapindo ada. Tahun 2018 dan 2019 bisa mengeksploitasi di Tanggulangin. Di daerah Gresik seperti Sidayu dan Tambak Boyo menjanjikan sumber yang akan meningkat pada tahap pengembangan," ucapnya.

Selain itu, ada pengembangan di daerah Sumenep, Tuban dan Jombang dan diharapkan menyumbang minyak yang cukup besar.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya