Cadangan Devisa RI Turun, Ini Kata Menko Darmin

Cadangan devisa Indonesia pada Januari 2019 mencapai USD 120,1 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2018

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2019, 21:09 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 21:09 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia mencapai USD 120,1 miliar per akhir Januari 2019. Angka ini turun tipis dibanding posisi terakhir atau bulan sebelumnya yaitu USD 120,7 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia masih cukup bagus meskipun tercatat menurun.

Dia memandang penurunan tersebut juga wajar karena digunakan untuk keperluan negara."Karena itu bisa (untuk) bayar utang, karena apa inflow dan outflow," kata Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Namun demikian, dirinya memperkirakan secara keseluruhan sepanjang tahun 2019 posisi cadangan devisa Indonesia dapat lebih baik. Mengingat arus masuk modal asing ke Indonesia trendnya bakal positif "Mestinya lebih baik (cadev) karena ini inflow mesti lebih besar," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman menyebutkan, posisi cadangan devisa Indonesia masih cukup tinggi.

"Cukup tinggi sebesar USD 120,1 miliar pada akhir Januari 2019, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan USD 120,7 miliar pada akhir Desember 2018," kata dia.

Dia menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, penurunan cadangan devisa pada Januari 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif," tutupnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Cadangan Devisa RI Turun Jadi USD 120,1 Miliar pada Januari 2019

Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Ilustrasi cadangan devisa. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Cadangan devisa Indonesia tercatat USD 120,1 miliar pada akhir Januari 2019. Namun, cadangan devisa itu dinilai cukup tinggi.

Dikutip dari laman Bank Indonesia, Kamis (7/2/2019), cadangan devisa Indonesia mencapai USD 120,1 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan akhir Desember 2018 yang mencapai USD 120,7 miliar. Cadangan devisa itu turun USD 600 juta.

"Penurunan nominal cadangan devisa pada Januari 2019 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman.

Ia menuturkan, cadangan tersebut tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Selain itu, cadangan devisa Indonesia berada di atas kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ia menambahkan.

Bank Indonesia optimistis cadangan devisa tersebut masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan negara.

Ke depan, Bank Indonesia percaya cadangan devisa akan tetap memadai, didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya