BI: Pertumbuhan Ekonomi RI Tetap Kuat

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjaga. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2018 tetap kuat.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Feb 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 10:15 WIB
Prediksi BI Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjaga. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2018 tetap kuat.

Realisasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal IV 2018 sebesar 5,18 persen (year on year/yoy). Sedikit naik dibandingkan capaian pada kuartal sebelumnya 5,17 persen.

Dengan perkembangan itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dari periode 2017 sebesar 5,07 persen menjadi 5,17 persen (YoY). Pertumbuhan ekonomi itu tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Mengutip laman BI, Kamis (7/2/2019), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman menuturkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV terutama didorong permintaan domestik. Peran permintaan domestik yang besar banyak dipengaruhi konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT).

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga meningkat dari lima persen pada kuartal III menjadi 5,08 persen pada kuartal IV 2018.

Peningkatan konsumsi rumah tangga didorong oleh pendapatan masyarakat yang membaik, inflasi terkendali, dan tingkat keyakinan konsumen yang naik.

Konsumsi LNPRT meningkat dari 8,59 persen (YoY) pada kuartal III 2018 menjadi 10,79 persen (YoY) dipengaruhi peningkatan belanja konsumsi terkait persiapan penyelenggaraan pemilu 2019.

Permintaan domestik yang kuat juga dipengaruhi investasi yang masih tinggi. Sementara itu, kinerja ekspor pada 2018 menurun seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang melandai.

 

 

Pertumbuhan Ekonomi 2019

2018, Menko Perekonomian Patok Pertumbuhan Ekonomi Harus 5,4 Persen
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (28/4). Pemerintah menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di angka 5 persen belum memadai. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama didorong kinerja LU jasa-jasa di sektor tersier, antara lain LU jasa keuangan.

Di sektor sekunder, LU industri pengolahan tumbuh 4,25 persen (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 4,35 persen.

"BI memandang positif pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2018. BI menilai pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2018 yang tetap solid menunjukkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terpelihara, di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai," ujar dia.

Ke depan, BI senantiasa berkomitmen menjaga stabilitas makro ekonomi yang diyakini menjadi dasar dalam menopang kesinambungan pertumbuhan.

BI juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah sehingga turut menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

"BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2019 berada pada kisaran 5-5,4 persen," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya