Jokowi Diminta Jelaskan Manfaat Pembangunan Infrastruktur saat Debat Capres

Penjelasan terkait kualitas pembangun infrastruktur sangat penting, terutama untuk memengaruhi 15 persen swing voters.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2019, 21:14 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 21:14 WIB
Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ekonom Institute for Development of Economy and Finance (Indef), Enny Sri Hartati memprediksi dalam debat kedua nanti, Paslon petahana atau Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Joko Widodo ( Jokowi) akan membeberkan sejumlah prestasinya. Tak terkecuali dalam pembangunan infrastruktur.

"Pak Jokowi bisa sampaikan berapa jalan tol yang sudah dibangun, berapa bendungan yang sudah dibangun, berapa embung yang sudah dibangun, berapa jalan desa yang sudah diperbaiki. Pasti semua ada datanya," kata dia di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Namun, menurut dia, selain membeberkan secara data, Jokowi harus meyakinkan masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur tersebut benar-benar berkualitas alias bermanfaat.

Penjelasan terkait kualitas pembangun infrastruktur menurut Enny sangat penting, terutama untuk memengaruhi 15 persen pemilih yang masuk dalam kategori swing voters. Sebab pertarungan kedua paslon saat ini adalah memperebutkan suara swing voters.

"Dengan data-data itu mampu tidak meyakinkan. Yang harus diyakinkan bukan yang loyalisnya Pak Jokowi lho. Yang harus diyakinkan adalah 15 persen yang masih swing voter," tegas dia.

Selain itu, kata Enny, penting juga bagi Jokowi untuk memaparkan rencana pembangunan mereka selama 5 tahun jika nanti terpilih. Jadi tidak hanya memaparkan keberhasilan, tapi juga visi dan program konkret terkait persoalan-persoalan yang ada.

"Ada persoalan pangan yang sampai hari ini katakanlah kita masih impor pangan, Pak Jokowi janji tidak impor pangan lagi kan. Nah apa yang akan dilakukan selanjutnya di periode yang akan datang yang benar-benar bisa menjawab bahwa kita tidak lagi mengalami ketergantungan impor pangan pokok dan juga ketergantungan impor energi. Nah itu yang mesti dilakukan," jelas Enny.

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Tak Hanya Jokowi

Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hal tersebut tidak hanya berlaku bagi Jokowi, melainkan juga Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Keduanya pun harus punya program pembangunan konkret.

Saat ini, dikatakan jika Paslon nomor urut 02, bukan saja hadir sebagai oposisi, tapi lebih dari itu, sebagai pasangan alternatif. Karena itu, program-program dan berbagai solusi alternatif dari Prabowo-Sandi tentu ditunggu masyarakat.

"Jadi dari petahana tidak hanya sekedar memaparkan keberhasilan dan dari pihak oposisi tidak hanya sekedar mengkritik, tetapi yang masyarakat butuhkan sekarang adalah apa yg akan mereka lakukan selama 5 tahun ke depan untuk menyelesaikan problem-problem yang masih tersisa di hari ini," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya