Jaga Sektor Maritim, Menko Luhut Ingin Alutsista RI Baru dan Buatan Dalam Negeri

Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, dalam menjaga kawasan laut Indonesia membutuhkan pertahanan yang kuat

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2019, 13:45 WIB
Menko Luhut Bahas Industri Mobil Listrik Nasional Bareng DPR
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dalam menjaga kawasan laut Indonesia membutuhkan pertahanan yang kuat. Salah satunya meningkatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang berkualitas.

"Perlu peningkatan kuantitas dan kualitas alutsista (kita) enggak mau bekas, maunya baru dan bahkan kalau bisa dibuat di dalam negeri cukup dari dalam negeri saja," kata dia dalam seri kuliah Diplomasi Maritim Indonesia, di Auditorium Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Selain peningkatan alutsista, kualitas sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan. Jadi bonus demografi yang akan datang dapat berdampak baik pada penguatan pertahanan dan ekonomi Indonesia. 

"Kualitas sumber daya manusia itu juga jadi hal yang sangat penting," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan pesawat berteknologi tinggi, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui Indonesia masih membutuhkan kerja sama dengan negara luar.  Misalkan pembuatan pesawat jet misalnya, Indonesia masih menggandeng Korea Selatan.

"Pesawat Jet itu sedang kerja sama dengan Korea Selatan, itu sedang dikembangkan sehingga nanti ke depan kita bisa bikin sendiri. Kalau kapal laut, saya kira kita sudah bisa buat, waktu itu saya lihat di Surabaya ada yang buat," kata dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Pemerintah Tambah Anggaran Alutsista Jadi Rp 75 Triliun

HUT ke-73, TNI AL Pamer Alutsista dan Atraksi Ketangkasan
Prajurit TNI AL saat parade militer di peringatan HUT ke-73 di Kompleks Dermaga Pondok Dayung Koarmada I, Jakarta, Senin (10/9). HUT ke-73 TNI AL memamerkan alutsista, parade pasukan, dan atraksi ketangkasan. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, Pemerintah berjanji akan memperkuat sistem persenjataan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah satu caranya dengan menambah anggaran untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang selama ini terbilang rendah.

Ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dalam konfrensi pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis  25 Oktober 2018.

"Anggaran alutsista tahun 2015 ada Rp 40 triliun, tahun 2019 akan jadi Rp 75 triliun," kata Wiranto.

Menurut mantan Ketua Umum Partai Hanura ini, penambahan anggaran untuk penguatan alutsista sangat penting. Sebab, alutsista merupakan alat pertahanan kedaulatan negara dari serangan luar.

Apalagi, lanjut dia, belakangan ini ancaman dari luar mulai terjadi.

"Ini penting, bargaining position. Kalau gertak-gertakan, kita jangan kalah gertak," ujar dia.

Selain menambah anggaran alutsista, pemerintah berencana menambah Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Saat ini, tercatat baru ada 7 PLBN di sejumlah titik di Tanah Air.

"Tahun depan ditambah 11 PLBN. Ini perkuat pertahanan," tandasnya.

Perlu diketahui, pada tahun 2015 anggaran yang dialokasikan untuk TNI sebesar Rp 106 triliun. Namun, hanya Rp 40 triliun saja yang dianggarkan untuk pengadaan alutsista.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya