Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melakukan penyetoran modal nontunai (inbreng) kepada PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) berupa bisnis layanan uang elektronik T-Cash.
Melansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia hari ini (26/2/2019), inbreng yang disetorkan tersebut berupa bisnis layanan uang eletronik T-Cash. Atas pengalihan itu, T-Cash yang semula dikelola oleh Telkomsel menjadi dikelola Finarya dan berubah menjadi LinkAja. Adapun pengalihan ini mulai efektif berlaku sejak 22 Februari 2019.
Dengan penyetoran inbreng ini, Telkomsel menjadi Pemegang Saham mayoritas Finarya dengan komposisi kepemilikan saham sebesar 99,9 persen dari seluruh saham.
Advertisement
Baca Juga
Dari aksi inbreng, maka dampaknya terdiri dari dua hal yaitu peningkatan modal yang disetor finarya dan pengalihan bisnis T-Cash dari telkomsel ke Finarya serta perubahan layanan uang elektronik T-Cash menjadi LinkAja.
Sebagai informasi saja, transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana disebutkan dalam peraturan Bapepam LK Nomor IX.E.1 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi. Namun demikian, transaksi afiliasi ini merupakan transaksi afiliasi yag merupakan penunjang kegiatan usaha utama perusahaan atau perusahaan terkendali.
Adapun Telkomsel adalah anak perusahaan terkosolidasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak dibidang usaha selular. sementara, Finarya adalah anak perusahaan Telkomsel yang bergerak dibidang penyelenggara jasa sistem pembayaran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fakta Seputar LinkAja, Dompet Digital Milik BUMN
LinkAja yang merupakan layanan uang digital sinergi dari berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi meluncur. Ini merupakan gabungan dari berbagai layanan uang digital BUMN yang berganti wajah menjadi satu dalam LinkAja.
Direktur PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), Danu Wicaksana mengungkapkan alasan dibalik adanya sinergi tersebut. Langkah ini untuk menghadirkan layanan keuangan elektronik yang lebih baik dan lengkap bagi masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan jaringan bisnis kredibel milik BUMN.Â
BACA JUGA
Layanan LinkAJa diharapkan dapat menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat di kota-kota maupun di daerah pelosok Indonesia. Hal ini akan mengakselerasi inklusi keuangan dan terbentuknya cashless society yang diusung pemerintah dalam Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT).
"LinkAja merupakan sinergi dari produk uang elektronik milik BUMN, diantaranya bank Mandiri (e-cash), bank BNI (Unikqu) bank BRI (Tbank), Telkom Group (TCASH dan T-money)," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (22/2/2019).
Lalu bagaimana nasib uang elektronik tersebut setelah bergabung di dalam LinkAja?
Dia menjelaskan, dengan adanya sinergi tersebut pengguna tidak perlu khawatir. Sebab layanan yang didapat justru akan semakin luas dari sebelumnya.
"Tentu saja kita melihatnya di dalam kerangka lebih luas, bahwa konsumen akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dan kemudahan dari sinergi BUMN ini. Sementara itu bagi BUMN sendiri jadi bisa lebih efisien dan efektif mengelola produk keuangan elektronik dalam satu platform," jelas dia.
Â
Advertisement