Jika Terpilih Kembali, Jokowi Bakal Turunkan Pajak untuk Korporasi

Sebanyak 10.000 pengusaha yang tergabung dalam kelompok relawan Pengusaha Pekerja Pro Jokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Mar 2019, 21:34 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 21:34 WIB
Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mendapat helm saat menghadiri deklarasi pengusaha Indonesia dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 01 yang juga petahana, Joko Widodo (Jokowi), berjanji memberi keringanan untuk sektor industri dalam negeri dengan cara menurunkan pajak bagi korporasi. Hal tersebut agar produk dalam negeri memiliki daya saing.

"Kami ingin menurunkan pajak korporasi, pajak perusahaan, sehingga bisa memberikan daya saing kepada produk kita, baik di dalam negeri maupun yang untuk ekspor," ujar dia saat berkampanye di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Jokowi mengaku telah beberapa kali berdiskusi dengan pihak perwakilan korporasi seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) sampai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk coba menurunkan pajak. Hasil diskusi itu pun disebutkannya sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan.

"Tapi saya enggak ngerti, sampai sekarang belum rampung-rampung. Saya ajak beberapa kali bicarakan, kita ingin pajak tidak memberatkan pengusaha," seru Jokowi.

Pada kesempatan sama, ia juga bercerita perihal pengalamannya sebagai seorang pengusaha yang kemudian membuatnya lebih percaya diri untuk kembali berkontestasi menjadi RI 1 periode 2019-2024.

"Saya ingat waktu jadi Walikota (Solo), jadi pengusaha. Saya saat ini juga masih pengusaha, hanya sudah tidak saya urus," ujar Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

10.000 Pengusaha Deklarasikan Dukungan ke Jokowi-Amin

Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin
Suasana deklarasi pengusaha Indonesia mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3). Sebanyak 10.000 pengusaha memberik dukungan untuk Jokowi-Amin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebanyak 10.000 pengusaha yang tergabung dalam kelompok relawan Pengusaha Pekerja Pro Jokowi (KerJo) mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Deklarasi tersebut digelar di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Capres sekaligus petahana Joko Widodo (Jokowi) tiba di tempat acara sekitar pukul 19.17 WIB, setelah sebelumnya berangkat dari Istana Negara dengan menggunakan MRT dan Trans Jakarta.

Berbalut jaket biru tua dan kemeja putih, kedatangannya disambut riuh tepuk tangan sambil diiringi lagu-lagu seperti Maju Tak Gentar dan Garuda Pancasila. 

Setibanya di tempat, beberapa pengusaha besar nasional tampak duduk berdampingan dengannya. Seperti Erick Thohir, Airlangga Hartarto yang juga Menteri Perindustrian, Hariyadi Sukamdani, Sofyan Wanandi, hingga Rosan P Roeslani.

Mereka adalah perwakilan dari 10.000 pengusaha yang menyuarakan dukungannya terhadap Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dalam sambutannya, Hariyadi Sukamdani selaku Koordinator KerJo mengatakan, pengusaha yang menyatakan dukungan kepadanya merupakan pengusaha dari skala kecil hingga besar.

"Cukup sulit pengusaha menyampaikan dukungan politik secara terbuka, karena dikhawatirkan berisiko. Namun mereka berani hadir dan tegas memilih bapak," seru dia.

Beberapa indikator disebutkannya menjadi alasan banyak pengusaha memilih Jokowi kembali. Selerti bersih dari perkara hukum dan korupsi, serta memiliki komitmen akan penegakan hukum.

Sementara Rosan P Roeslani menyuarakan, dirinya seolah hendak mewakili pengusaha bukan hanya yang berada pada acara tersebut, melainkan yang berada di seluruh Indonesia.

"Saya tidak akan menyampaikan apa yang Jokowi (sebagai presiden) kerjakan, karena saya bisa berdiri di sini dua hari dua malam," ucapnya.

"Kita harus pastikan, karyawan kita akan pergi ke TPS dan mencoblos nomor 01. Waktu di TPS tidak sampai 5 menit, tapi 5 menit itulah yang akan menentukan masa depan anak cucu kita," dia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya