Anak Usaha Adhi Karya Bangun Fasilitas Air Minum di Dumai Rp 489 Miliar

Total investasi proyek ini diperkirakan sebesar Rp 489 miliar dengan masa konsesi selama 25 tahun dan dibangun secara bertahap.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Apr 2019, 20:42 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 20:42 WIB
Kementerian PUPR mengembangkan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung yang akan melayani 300 ribu  jiwa penduduk. (Dok Kementerian PUPR)
Ilustrasi fasilitas air minum (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta PT Dumai Tirta Persada, badan usaha pelaksana yang dibentuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri berencana membangun, melakukan pengoperasian dan pemeliharaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kota Dumai berkapasitas 450 Ipd.

Total investasi proyek ini diperkirakan sebesar Rp 489 miliar dengan masa konsesi selama 25 tahun dan dibangun secara bertahap. Tahap 1A sebesar 50 lpd, tahap 1B sebesar 200 lpd, dan tahap ll sebesar 200 Ipd.

Rencana pembangunan SPAM tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PDAM Tirta Dumai Bersemai.

"Kami ditetapkan sebagai pemenang investasi SPAM Dumai, bagi konsorsium Adhi Karya dan Adaro untuk membangun. Bagi kami ini adalah amanah kami ingin menyediakan air yang layak dan bersih," ujar Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto di Jakarta, Senin (15/4/2019).

‎‎Dia menjelaskan, perjanjian ini merupakan kelanjutan dari Surat Penunjukan Pemenang Lelang yang diterbitkan PDAM Tirta Dumai Bersemai pada 18 Januari 2019.

Dari penandatanganan perjanjian tersebut, PT Dumai Tirta Persada dan PDAM Tirta Dumai Bersemai berkomitmen untuk memberikan akses air bersih kepada 20.300 sambungan rumah (SR).

"Saat ini di kota kota besar kebutuhan air bersih ini rasanya sudah defisit, seperti Jakarta ini, Pemda dan pemerintah pusat tidak punya kemauan untuk mengambil air tanah, karena ada dampak yang serius," kata dia.

 

Skema Pembiayaan Proyek

3 Alasan harus minum air putih sebelum makan, penasaran?
Ilustrasi air putih. Sumber foto: pexels.com/Tookapic.

Proyek investasi penyediaan air minum Kota Dumai ini merupakan proyek dengan skema kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha pertama di Indonesia.

"Kami investasi pengembangan air minum, telor pertama sudsh pecah, pertama kali kami investasi di air minum. Nanti kami menyusul kami dapat persetujuan pemrakarsa Bendungan Karian," kata dia.

Selama prosesnya, PDAM Tirta Dumai Bersemai melibatkan Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memfasilitasi persiapan dan transaksi proyek.

"Kami terima kasih kepada seluruh tim kepada Adaro dan pemerintah Dumai yang menyelesaikan keputusan ini dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat Dumai," tandas dia.

Tonton Video Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya