Penobatan Raja Maha Vajiralongkorn Habiskan Rp 444 Miliar

Penobatan Raja Thailand yang baru menghabiskan dana fantastis.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Mei 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2019, 20:00 WIB
Maha Vajiralangkorn resmi menjadi raja Thailand (AP Photo)
Maha Vajiralangkorn resmi menjadi raja Thailand (AP Photo)

Liputan6.com, Bangkok - Maha Vajiralongkorn (66) telah resmi meneruskan takhta kerajaan Thailand yang ditinggalkan bapaknya. Upacara penobatan sebagai raja terlaksana pada hari Sabtu, 4 Mei 2019, di Bangkok, Thailand.

Proses terdiri atas penobatan, kemudian dua hari berbagai kunjungan kerajaan. Total anggaran yang keluar adalah 1 miliar baht atau Rp 444 miliar ( 1 baht = Rp 444), demikian laporan Reuters.

Vajiralongkorn juga harus mengenakan mahkota emas seberat 7,3 kilogram. Sang raja juga mendapat aset kerajaan sebesar USD 9 miliar atau Rp 128,9 triliun (USD 1 = Rp 14.329), walau sebetulnya ia juga memiliki kekayaan lain seperti di sektor properti.

Yahoo! melaporkan pada hari penobatan sang raja bertemu dengan para orang-orang kuat dan berpengaruh di Thailand. Kemudian, ia mengunjungi Kuil Buddha Zamrud (Wat Phraa Kaew) yang merupakan lokasi turis populer di negaranya.

Selama prosesi, 40 ribu personel keamanan dikerahkan, 17.568 sukarelawan kerajaan turut terlebat, dan 795 kali tembakan penghormatan dari angkatan darat, laut, dan udara, selama tiga hari upacara. 343 personel juga akan mengangkat tandu dari Istana Kerajaan ke Kuil Buddha Zamrud.

Penobatan terakhir terjadi 70 tahun lalu ketika Bumibol Adulyadej menjadi raja di tahun 1950 ketika berusia 22 tahun. Ia mangkat pada tahun 2016 lalu.

Thailand juga dikenal memiliki hukum lese-majeste yang ketat. Siapa pun yang membicarakan hal negatif mengenai raja bisa dijatuhkan hukum penjara.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ratu Baru Thailand, Sang Pramugari yang Menjelma Jadi Pengawal Lalu Istri Raja

Maha Vajiralongkorn Sah Jadi Raja Thailand
Maha Vajiralongkorn ketika dinobatkan sebagai Raja Thailand dengan gelar Rama X dari Dinasti Chakri di Istana Negara, Bangkok, Sabtu (4/5/2019). Dalam penobatan, sang raja berumur 66 tahun itu juga mengenakan jubah emas berhiaskan berlia. (Photo by Thai TV Pool /Thai Tv Pool/AFP)

 Thailand memiliki seorang ratu baru. Sekitar tiga hari sebelum penobatan Raja Maha Vajiralongkorn dalam upacara Buddha dan Brahmana yang rumit akhir pekan ini di Bangkok, Suthida Tidjai dinikahi. 

Raja berusia 66 tahun itu secara tak terduga menikah dengan wakil komandan unit pengawal pribadinya dalam upacara yang mengejutkan. Memberinya gelar Ratu Suthida Vajiralongkorn na Ayudhaya.

Suthida, 40, diperkirakan berpartisipasi dalam acara penobatan Raja Thailand yang baru. 

Berikut adalah beberapa fakta tentang ratu baru dari pihak kerajaan Thailand seperti dikutip dari RTE News, Jumat (3/5/2019):

1. Selisih 26 Tahun dengan Raja

Suthida Tidjai lahir pada 3 Juni 1978. Itu artinya saat ini usianya menuju 41 tahun. 26 tahun lebih muda dari pasangan hidupnya saat ini.

2. Lulusan Sarjana Komunikasi

Menurut surat kabar Thai Rath, wanita 40 tahun ini adalah lulusan dari Assumption University, sebuah universitas swasta di Bangkok. Ia lulus dengan gelar sarjana di bidang komunikasi tahun 2000.

3. Pramugari yang Menjelma Jadi Pengawal Kerajaan

Suthida Tidjai awalnya bekerja sebagai pramugari di Thai Airways sebelum bergabung dengan unit perlindungan Putra Mahkota Vajiralongkorn.

Mengkritik atau menghinanya adalah kejahatan di bawah undang-undang lese majeste Thailand. Mereka yang melanggarnya terancam sanksi hingga 15 tahun penjara.

Raja, ratu, pewaris takhta dan wali dilindungi oleh hukum.

4. Hijrah Pekerjaan ke Kerajaan Sejak 2013

Raja Vajiralongkorn adalah komandan unit petugas khusus Resimen Pengawal Putra Mahkota Thailand . Dia pertama kali menunjuk Suthida ke unitnya pada tahun 2013.

5. Dari Pramugari jadi Jenderal Sejak 2016

Maha Vajiralongkorn Sah Jadi Raja Thailand
Maha Vajiralongkorn duduk bersama Ratu Suthida selama penobatan Raja baru Thailand di Istana Negara, Bangkok (4/5/2019). Prosesi serupa terjadi pada 1950 silam, saat Raja Bhumibol Adulyadej dinobatkan sebagai pemimpin Thailand saat itu. (Photo by Handout/Thai Royal Household Bureau/AFP)

Suthida sudah memegang pangkat jenderal di Angkatan Darat Kerajaan Thailand sebelum dinikahi. Ia dipromosikan ke posisi tersebut pada Desember 2016 oleh Raja Vajiralongkorn, melalui keputusan kerajaan tak lama dia naik takhta setelah kematian sang ayah, Raja Bhumibol Adulyadej.

Sebelum pernikahannya, posisinya adalah wakil komandan Resimen Pengawal Raja.

5. Menyandang Sejumlah Penghargaan

Semasa mengabdi di kerajaan, wanita lulusan Assumption University ini telah dianugerahi sejumlah penghargaan dalam 20 dekrit kerajaan. Yang pertama pada 2012 ketika Raja Bhumibol menganugerahinya Ordo Gajah Putih untuk "kejujuran, kesetiaan, dan tanggung jawab ... dedikasi dan pengorbanannya" dalam pelayanan kepada Pangeran Vajiralongkorn saat itu.

Dekrit kerajaan kemudian memberikan gelar Letnan Kolonel Suthida Vajiralongkorn.

6. Istri Keempat

Raja Vajiralongkorn telah menikah dan bercerai tiga kali sebelumnya. Ia memiliki tujuh anak dari pernikahan sebelumnya.

Pernikahan kali ini dengan Suthida menjadi yang keempat baginya.

Suthida pertama kali muncul sebagai ratu Thailand di Royal News, segmen malam tentang raja dan keluarganya yang ditayangkan di semua saluran televisi Thailand, hanya beberapa jam setelah pernikahannya.

Pernikahan itu mengejutkan banyak orang Thailand karena pihak istana sebelumnya tidak pernah mengakui hubungan pribadi antara dia dan Raja Vajiralongkorn

7. Akan Mendapat Gelar Baru

Selama penobatan akhir pekan ini, raja Thailand kemungkinan akan memberikan pengantin barunya dengan gelar kerajaan baru. Merupakan tradisi bagi raja baru untuk memberikan gelar baru kepada anggota keluarga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya