Sri Mulyani Tak Maafkan Pegawai Kemenkeu yang Suarakan Kebencian

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan, dirinya tidak akan memaafkan jajaran pejabat atau eselon di Kemenkeu yang menjalankan pola kepemimpinan yang esklusif.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jun 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2019, 14:30 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan dirinya tidak akan memaafkan jajaran pejabat atau eselon di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menjalankan pola kepemimpinan yang eksklusif, yaitu dengan mementingkan dirinya sendiri dan atau hanya mementingkan kelompoknya.

Sri Mulyani tidak akan memaafkan jika ada jajaran eselon di lingkungan Kemenkeu yang menyuarakan kebencian terhadap mereka yang berbeda. "Itu tidak bisa dimaafkan dan seharusnya tidak ada di Kementerian Keuangan," kata dia, seperti dikutip dari laman Facebook yang diunggah oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wirasakti, Senin (17/6/2019).

"Kalau di institusi ini ada pimpinan di di level mana pun, atau bahkan bukan pimpinan, tapi staf jajaran yang merasa atau memiliki kepercayaan bahwa Anda ingin menjadi eksklusif maka Anda salah tempat, karena Anda tidak hanya menjadi benalu, tetapi racun bagi institusi dan bagi negara," kata dia.

Menurut Sri Mulyani, salah satu tugas dari Kementerian Keuangan adalah menjahit dan menjaga persatuan. Oleh karena itu, langkah-langkah esklusivitas tersebut tidak ada ditoleransi.

Untuk diketahui, Sri Mulyani melantik 499 pejabat eselon II dan III di lingkungan Kementerian Keuangan dalam acara yang berlangsung di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat lalu. Pejabat yang dilantik tersebut antara lain terdiri atas 22 orang pejabat Eselon II dan sebanyak 477 orang pejabat Eselon III.

Dari 22 orang pejabat Eselon II yang dilantik, terdapat lima pejabat yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta dua pejabat dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Selain itu, sebanyak 14 pejabat dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dan satu pejabat dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR).

Pelantikan bersama dari beberapa unit eselon ini merupakan simbol bahwa seluruh unit di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) adalah bagian tidak terpisahkan yang memiliki peran penting dalam mengelola keuangan negara.

 

Jaga Persatuan

Sri Mulyani Letakkan Batu Pertama Pembangunan Indonesia Financial Center
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan saat seremonial pembangunan Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (2/4). Gedung Indonesia Financial Center diperuntukkan bagi OJK dan Kementerian Keuangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam sambutannya, Sri Mulyani berpesan agar pejabat yang menempati posisi dan jabatan baru mampu menjaga jalinan persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut dia, nuansa keberagaman maupun kebinekaan yang dimiliki Indonesia merupakan rahmat yang patut disyukuri.

Ia juga mengingatkan kepada para pejabat di Kemenkeu bahwa tugas sebagai pengelola keuangan negara tidak ringan. Untuk itu pejabat Kemenkeu harus mampu menghadapi situasi yang berubah, bekerja profesional dan mampu berinovasi.

"Dunia menghadapi situasi yang berubah, ekonomi bergerak, ketegangan antar negara terjadi. Oleh karena itu sebagai pengelola keuangan negara, kita tidak boleh lengah," ujarnya.

Pelantikan pejabat eselon II dan III merupakan bagian dari manajemen kepegawaian yang diharapkan dapat membawa penyegaran bagi organisasi. Proses promosi dan mutasi jabatan di Kemenkeu telah mengimplementasikan manajemen talenta yang berpedoman pada sistem merit.

Dengan kondisi ini, pejabat yang dilantik telah melewati berbagai proses seleksi berdasarkan kualifikasi, kompetensi, kinerja, rekam jejak dan integritas. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya