Waskita Karya Terus Ekspansi ke Luar Negeri, Ini Daftar Proyeknya

Untuk ekspansi ke luar negeri, Waskita Karya akan mengambil dana dari belanja modal sebesar Rp 29 triliun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Jul 2019, 20:45 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 20:45 WIB
Hari Kemerdekaan RI ke 72
Suasana upacara bendera HUT RI ke 72 di proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, (17/8). Tiga perusahan BUMN Pelindo I, PT PP dan Waskita Karya mengikuti upacara bendera di HUT RI. (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus menggenjot ekspansi bisnis di mancanegara. Selain proyek infrastruktur dan pembangunan hotel, perusahaan pelat merah dengan kode emiten WSKT ini juga membidik pasar konstruksi internasional.

Director of Finance and Strategy Waskita Karya Haris Gunawan mengemukakan, pihaknya sudah menawarkan proyek infrastruktur di Manila, dan proyek pembangunan hotel di Makkah. Meski belum bisa dipastikan waktunya, Haris tetap menargetkan kedua proyek tersebut akan dilaksanakan tahun ini juga.

Untuk ekspansi ke luar negeri, perseroan akan mengambil dana dari belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang dianggarkan sebesar Rp 29 triliun.

“Ekspansi Waskita ke luar negeri merupakan wujud nyata bahwa perusahaan nasional memiliki kemampuan dalam mengerjakan berbagai proyek skala global,” ujar Haris dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (3/7/2019).

Eskpansi Waskita Karya ke luar negeri juga sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Rini Soemarno agar perusahaan BUMN harus berani keluar kandang dan menjadi pelopor untuk ekspansi bisnis ke luar negeri. Untuk membuka pasar, membuka jaringan, sehingga bisa berkiprah di pasar global.

“Langkah ekspansi ini juga diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus sebagai upaya go international,” tegas Haris.

Salah satu langkah kongkrit, tak lama lagi Waskita Karya yang tergabung dalam Indonesia Railway Development Consortium (IRDC), bersama dengan PT Industri Kereta Api (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), akan bekerjasama dengan Phonsavanh Group yang telah mendapat dukungan dari Pemerintah Laos, untuk mengembangkan jalur kereta api dari Thakek di Laos ke Pelabuhan Vung Ang di Vietnam.

Sementara untuk proyek konstruksi, Waskita Karya sudah bekerja sama dengan Hyundai Engineering & construction Co. (HDEC), terkait peningkatan kemampuan teknis dan komersialnya. Sekaligus mempromosikan peluang bisnis di pasar konstruksi internasional, khususnya di Indonesia.

Menurut Fery Hendriyanto selaku Director of Business Development & Quality, Safety, Health & Environment Waskita Karya, melalui penandatanganan nota kesepakatan, pihaknya bersama HDEC akan menjadi mitra bisnis strategis global jangka panjang. ’

’Penandatanganan MoU dimaksud untuk mengembangkan peluang bisnis sebagai mitra strategis global dalam kerja sama,’’ ucapnya.

Fery menambahkan, kedua perusahaan akan saling memperkenalkan proyek-proyek konstruksi terkait EPC. Kemudian juga peluang investasi yang ada di Asia termasuk terutama Indonesia, serta di tempat lain sebagaimana disepakati oleh kedua perusahaan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waskita Karya Garap Proyek Renovasi Bandara Juanda

Bandara Juanda, Surabaya
Kejar Target 1 Juta Wisatawan, AP I Terus Poles Bandara Juanda

PT Waskita Karya (Persero) Tbk dipercaya menggarap proyek pengembangan Terminal 1 Bandara Juanda, Surabaya. Total nilai proyek mencapai Rp 685,5 miliar.

Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Putra, menjelaskan lebih detail lingkup proyek yang meliputi pembangunan terminal baru seluas 30.000 m2 di sebelah utara Terminal 1 Eksisting.

Kemudian, renovasi terminal eksisting seluas 60.000 m2, termasuk perluasan koridor airsideserta Perluasan Lahan Parkir dan Beautifikasi Toll Gate.

’’Proyek ini digarap sendiri oleh Waskita Karya, dengan dibantu oleh beberapa subkontraktor spesialis seperti konstruksi baja, plafon metal, baggage handling system, travelator, dan elektronika bandara,’’ ujar Gusti di Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Adapun tender dilaksanakan secara terbatas, di mana hanya kontraktor yang terdaftar di dalam VMS PT Angkasa Pura I dan memenuhi kualifikasi yang diundang. Pelaksanaan proyek ditargetkan selama 12 bulan.

’’Jika pelaksanaan pekerjaan dimulai Juli 2019, maka ditargetkan selesai pada Juni 2020,’’ ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya