Bandara Baru Yogyakarta Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kulonprogo

Selain pertumbuhan ekonomi, bandara baru Yogyakarta juga diklaim mampu mengatasi permasalahan pengangguran di Kulonprogo.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 16:00 WIB
Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Beberapa petugas mengecek area apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Beragam simulasi dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan Bandara Internasional Yogyakarta yang rencananya beroperasi, 29 April. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Internasional Yogyakarta telah berdiri dan beroperasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bandara yang terletak tepat di sisi pantai selatan Yogyakarta ini membangunkan geliat ekonomi di kawasan tersebut.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi menyebutkan bandara yang dibangun dengan fasilitas modern tersebut telah berhasil mengerek angka pertumbuhan ekonomi di daerah Kulon Progo.

"Pembangunan (bandara) ini terus terang saja memberikan dampak yang sangat signifikan pada masyarakat," kata dia, di Bandara YIA, Kulon Progo, Jumat (5/7).

Dia mengungkapkan, di 2015 target pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo hanya 5,4 persen. Angka tersebut bahkan tidak berhasil dicapai.

Namun, di tahun 2019 dimana Bandara Yiogyarkarta sudah mulai beroperasi melayani penerbangan, angka pertumbuhan ekonomi meningkat drastis.

"Di tahun 2019 sampai dengan April, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo sudah 10,6 persen ini naiknya sangat signifikan padahal bandara belum selesai dioperasikan. Bayangkan nanti kalau misalnya bandara ini sudah 100 persen beroperasi," ujarnya.

Bahkan, Bandara Yogyakarta yang kehadirannya bertujuan menggantikan Bandara Adisutjipto tersebut ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Yogyakarta secara keseluruhan.

"Dan ini juga berdampak sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta karena di tahun 2016 pertumbuhan ekonominya 5,05 persen, sekarang ini sudah 7,5 persen," ujarnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu 

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Serap Tenaga Kerja Lokal

Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Suasana pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain itu, Bandara YIA juga diklaim telah mampu mengatasi permasalahan pengangguran di Kulonprogo. Sebab 70 persen pegawai dan petugas bandara merupakan putra putri daerah yang diberdayakan dan direkrut.

"Ini juga sudah cukup signifikan dampaknya karena kalau kita lihat dari data statistik tahun 2015 tingkat pengangguran di Kulonprogo itu 3,7 persen sekarang ini di 2019 sudah menurun sekitar 1,45 persen," ujarnya.

Kehadiran YIA juga, lanjutnya, telah dirasakan langsung dampak positifnya oleh masyarakat setempat.

"Jadi dampak terhadap proses pembangunan ini sudah sangat dirasakan oleh masyarakat. Bahkan kemarin dari DPRD melakukan survey secara khusus di YIA dan mereka mendapatai fakta bahwa lebih dari 70 persen petugas atau pekerja semuanya dari Kulonprogo ya," tutupnya.

Jurus Menteri Rini agar Bandara Baru Yogyakarta Tak Bernasib seperti Kertajati

Menteri BUMN Jelaskan Target Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Investment Forum 2018
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi paparan saat konferensi pers pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di Bali, Selasa (9/10). Acara ini diinisiasi BI, Kementerian BUMN, Kemenkeu, dan OJK serta diorganisir oleh Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memantau langsung operasional bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.

Menteri Rini yakin bandara baru Yogyakarta ini akan berbeda dengan bandara Internasional Kertajati yang ada di Majalengka, Jawa Barat. Bandara Internasional Kertajati yang sepi menjadi pelajaran agar bandara YIA tidak bernasib sama.

"Ini programnya ke depan saya ingin langsung ke Borobudur, jadi kita ingin menarik penumpang agar datang nyaman ke Kulon Progo lewat wisata," katanya saat berkunjung ke YIA, Selasa (7/5/2019).

Menurut Rini perlu ada program yang bagus untuk menarik penumpang ke YIA. Sebab selain jarak yang jauh dari pusat kota Bandara YIA dan Bandara Internasional Kertajati dihadapkan dengan bandara existing yang sudah ada lebih dulu.

"Ini kita pikirkan apa program untuk wisatawan nusantara atau internasional agar menarik ke Borobudur atau tempat lain," katanya.

Ia tengah memikirkan program apa yang tepat agar banyak penumpang mau turun di YIA Kulon Progo. Namun ia belum membeberkan program tersebut.

"Kita siapkan program untuk mendarat ke Kulon Progo," katanya.

Menteri Rini sendiri mendarat menggunakan penerbangan Citilink hari ini, Selasa (7/5/2019). Menurutnya landasan pacu sangat bagus sehingga saat mendarat tidak terasa kasar.

"Alhamdulillah berjalan lancar. Landing bagus, halus. Insya Allah nanti segera lanjut," katanya.

Ia melihat bandara YIA terlihat sangat luas terutama untuk terminal penumpang, selain juga runway bandara yang juga cukup untuk pesawat besar.

"Area terminal sudah selesai 12 ribu meter persegi. Sangat luas kita ingin memulai operasional walaupun belum penuh terselesaikan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya