Menteri Rini Bakal Buat Program Khusus untuk Bandara Internasional Yogyakarta

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memantau langsung bandara Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 07 Mei 2019, 15:32 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 15:32 WIB
(Foto: Liputan6.com/Yanuar H)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau Bandara Yogyakarta International Airport (Foto: Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memantau langsung bandara Yogyakarta International Airport  atau bandara internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Yogyakarta dengan penerbangan dari Jakarta.

Setelah melihat langsung perkembangan kemajuan bandara Yogyakarta International Airport yang sudah dibuka untuk penerbangan perdana pada Senin, 6 Mei 2019, ia melihat bandara Yogyakarta International Airport (YIA) akan berbeda dengan bandara Internasional Kertajati yang ada di Majalengka, Jawa Barat.

Bandara Internasional Kertajati yang sepi menjadi pelajaran agar bandara YIA tidak bernasib sama. 

"Ini programnya ke depan saya ingin langsung ke Borobudur, jadi kita ingin menarik penumpang agar datang nyaman ke Kulon Progo lewat wisata," kata dia saat berkunjung ke YIA Selasa (7/5/2019).

Rini menuturkan, perlu ada program yang bagus untuk menarik penumpang ke YIA. Sebab selain jarak yang jauh dari pusat kota Bandara YIA dan Bandara Internasional Kertajati dihadapkan dengan bandara existing yang sudah ada lebih dulu. 

"Ini kita pikirkan apa program untuk wisatawan nusantara atau internasional agar menarik ke Borobudur atau tempat lain," kata dia. 

Ia tengah memikirkan program apa yang tepat agar banyak penumpang mau turun di YIA Kulon Progo. Namun, ia belum membeberkan program tersebut.

"Kita siapkan program untuk mendarat ke Kulon Progo,"kata dia.

Rini menuturkan, dalam kunjungan ke YIA ini langsung mencoba mendarat dengan penerbangan Citilink, Selasa 7 Mei 2019. Menurut dia, landasan pacu sangat bagus sehingga saat mendarat tidak terasa kasar.

"Alhamdulillah berjalan lancar. Landing bagus, halus. Insya Allah nanti segera lanjut," katanya.

Ia melihat bandara internasional Yogyakarta  terlihat sangat luas terutama untuk terminal penumpang. Selain runway bandara yang juga cukup untuk pesawat besar.

"Area terminal sudah selesai 12 ribu meter persegi. Sangat luas kita ingin memulai operasional walaupun belum penuh terselesaikan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menteri Rini Jajal Penerbangan ke Bandara Internasional Yogyakarta

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencoba langsung penerbangan komersil ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Liputan6.com/Septian Deny
Menteri BUMN Rini Soemarno mencoba langsung penerbangan komersil ke Bandara Internasional Yogyakarta. Liputan6.com/Septian Deny

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencoba langsung penerbangan komersil ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Menggunakan pesawat Citilink, dia tiba di YIA sekitar pukul 12.30 WIB dari Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Setelah mendarat dan tiba di terminal kedatangan Bandara Internasional Yogyakarta, Rini mengaku puas dengan penerbangan ke bandara baru tersebut.

"Saya naik Citilink dari Jakarta, dari Halim Perdanakusuma untuk mendarat di YIA. Jadi sekarang sudah tiap hari ada, jadi saya mau mencoba. Alhamdulillah tadi berjalan lancar, landing-nya halus," ujar dia di Yogyakarta, Selasa, 7 Mei 2019.

Menurut Rini, saat ini sudah ada dua garbarata di Bandara Internasional Yogyakarta yang sudah bisa digunakan untuk penerbangan komersil. Sedangkan pembangunan terminal yang telah selesai mencapai 12 ribu meter persegi.

"Sekarang ini garbarata yang sudah selesai dua. Terminal yang sudah selesai itu 12 ribu meter persegi. Jadi memang luas," tutur dia.

Meski belum selesai sepenuhnya, namun Rini berharap bandara ini bisa segera beroperasi secara penuh. "Kita ingin mengoperasikan bandara ini secara penuh," tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya