Pemerintah Optimistis Joglosemar Jadi Kawasan Primadona baru

Penambahan kapasitas di ketiga bandara akan buat penumpang khususnya para wisatawan asing jadi beralih ke wilayah Joglosemar.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 05 Jul 2019, 18:37 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 18:37 WIB
(Foto: Liputan6.com/Ayu P)
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti (Foto:Liputan6.com/Ayu P)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan optimistis agar kawasan Jogjakarta, Solo dan Semarang (Joglosemar) dapat menjadi kawasan baru yang bisa mendatangkan banyak wisatawan termasuk dari manca negara.

Keyakinan ini juga didukung dari telah beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YAI) di Kulon Progo.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti menambahkan hal ini juga diperkuat oleh peningkatan kapasitas pada dua bandara lain yaitu Adi Soemarmo (Solo) dan Ahmad Yani (Semarang).

Penambahan kapasitas di ketiga bandara tersebut, menurut Polana, akan membuat penumpang khususnya para wisatawan asing jadi beralih ke wilayah Joglosemar.

"Saya berharap strategi transportasi yang sudah terencana ini dapat berjalan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan kemajuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang dapat berkembang pesat," ujar Polana di Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat  (5/7/2019). 

Polana menambahkan, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Pusat membutuhkan dukungan dari stakeholder dan pihak terkait lainnya baik dari Pemerintah Daerah (Pemda), BUMN maupun pihak swasta.

"Oleh karenanya saya mengharapkan Pemerintah Daerah, BUMN dan Swasta dapat mendukung rencana strategi kami untuk meningkatkan konektivitas di wilayah (Yogyakarta, Solo dan Semarang)," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

AP I Sebut Pembangunan Bandara Baru Yogyakarta Tercepat di Dunia

Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Pekerja memasang pagar pembatas di area apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kab Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Beragam simulasi dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan Bandara Internasional Yogyakarta yang rencananya beroperasi, 29 April. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan meskipun baru 65 persen, namun pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo merupakan yang tercepat di dunia karena telah berhasil dibangun dalam kurun waktu satu tahun. 

"Saya kira penyelesaian Yogyakarta Internasional Airport ini menjadi bandara yang pembangunannya tercepat di dunia mungkin, hanya dalam waktu 1 tahun lebih sedikit sudah bisa diselesaikan," ujar Faik saat ditemui di Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat, 5 Juni 2019.

Faik menambahkan pembangunan Bandara Yogyakarta diperkirakan akan selesai di penghujung 2019 dan sudah bisa diresmikan oleh Presiden Jokowi.

“Baru 65 persen, 100 persennya nanti kita akan selesaikan di Desember 2019. Iya kita berharap Desember sudah selesai jadi Presiden bisa resmikan Insya Allah tercapai.” ujarnya.

Menurut Faik jika telah rampung, bandara ini dapat menampung sekitar 14 juta penumpang. Sementara itu, meskipun baru 65 persen, bandara internasional ini sudah terlihat mulai beroperasi sejak April lalu, dan hingga saat ini sudah ada dua maskapai domestik yang beroperasi yaitu Batik Air dan Citilink. 

Jika telah selesai, Faik menambahkan semua  maskapai baik domestik maupun internasional akan mulai beroperasi di Bandara Yogyakarta.

"Semua akan pindah kesini dan dilakukan bertahap internasional akan dilakukan bersamaan dengan domestik," pungkasnya. 

 

Dilengkapi Kereta Layang pada 2020

Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Beberapa petugas mengecek area apron Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Beragam simulasi dilakukan untuk memastikan kelayakan dan keamanan Bandara Internasional Yogyakarta yang rencananya beroperasi, 29 April. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) tengah menyiapkan kereta bandara dari dan menuju bandara baru Yogyakarta atau yang disebut Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Keberadaan kereta tersebut diharapkan mempermudah akses masyarakat ke bandara baru tersebut.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan, kereta bandara yang dibangun menuju Stasiun Wojo. Dari stasiun tersebut telah ada jalur kereta eksisting ke Stasiun Tugu yang berada di pusat kota Yogyakarta.

"Yang jelas kereta api akan membangun nanti. Nanti akan ada langsung dari Stasiun Wojo ke YIA akan langsung ada kereta kalayang (elevated) masuk ke sini," ujar dia di Yogyakarta.

Untuk pembangunannya, Angkasa Pura I akan bekerja sama dengan PT KAI di mana untuk jalur kereta di dalam bandara akan dibangun oleh Angkasa Pura I dan di luar bandara hingga ke Stasiun Wojo dibangun oleh KAI. Pembangunan jalur tersebut segera dilakukan sehingga pada 2020 kereta menuju YIA sudah bisa beroperasi

"Segala sesuatu yang langsung dibangun di atas 500 hektare ini yang membangun dan membiayai adalah Angkasa Pura I. Tapi begitu keluar tergantung, misalnya kereta api ya Kereta Api (KAI). Mungkin sebaiknya ditanyakan ke KAI siapa investornya," kata dia.

Devy mengungkapkan, adanya kereta api diharapkan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat menuju YIA. Sehingga masyarakat mempunyai banyak pilihan saat akan terbang melalui bandara baru Yogyakarta yang terletak di Kabupaten Kulon Progo tersebut.

"Jadi di sini diharapkan orang punya berbagai macam pilihan tranportasi moda. Satu, mereka bisa naik kereta ini nyambung nanti langsung ke Stasiun Wojo kereta apinya. Kemudian mereka bisa naik bus karena enggak semua bisa lewat jalur kereta. Ketiga, tetap pilihan taksi maupun kendaraan pribadi atau sewa kendaraan," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya