Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna melaksanakan gerakan sosial bertajuk #SayaAjaBisa dan #PuntungituSampah. Gerakan yang bertujuan mengatasi permasalahan sampah puntung rokok ini diinisiasi oleh PT HM Sampoerna Tbk sejak awal 2019.
Kepala Hubungan Daerah dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sampoerna, Ervin Pakpahan, mengatakan, gerakan ini telah menjangkau sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya Bali. Di Bali, gerakan ini telah dilakukan di Tabanan dan juga Seminyak.
Pada acara ini, Sampoerna melakukan sosialisasi gerakan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Tak hanya itu, Sampoerna juga membagi-bagikan kantong portable khusus untuk perokok dewasa yang hadir dalam acara yang merupakan kolaborasi BEDO dengan pihak swasta. Dengan demikian, mereka bisa menyimpan sampah puntung tersebut jika tidak menemukan tempat sampah untuk membuangnya.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengungkapkan, penanggulangan sampah memerlukan kerja sama semua pihak, baik itu pemerintah, tokoh masyarakat, pemimpin daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam isu-isu keberlanjutan, kata Ervin, HM Sampoerna telah dan senantiasa mengambil langkah nyata untuk berkontribusi dalam penanggulangan sampah.
"Sampoerna berharap bahwa gerakan sosial ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi seluruh pihak khususnya masyarakat luas untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat baik terhadap mutu kehidupan," ujar dia di Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster menyambut baik gerakan sosial HM Sampoerna tersebut.
"Gerakan seperti inilah yang diharapkan pemerintah. Saya bangga dan bahagia sekali dengan adanya gerakan ini," ungkap dia.
Putri mengungkapkan gerakan ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 yang bertujuan mengurangi limbah sampah plastik hingga 70 persen.
Dalam menjalankan Pergub ini, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar tujuan Bali yang lebih bersih dapat tercapai.
"Semua masyarakat perlu terlibat. Kita semua hidup di lingkungan. Jadi, kita harus merawat lingkungan secara bersama-sama," tutup Putri.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
HM Sampoerna Bagikan Dividen Rp 117,2 per Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna) menyepakati pembagikan dividen 2018 kepada pemegang saham sebesar Rp 117,2per lembar saham atau setara dengan Rp 13,63 triliun. Dividen ini, lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan laba bersih 2018 yang mencapai sebesar Rp 13,54 triliun.
Pada 2018, Sampoerna telah mencatatkan penjualan bersih Rp 106,74 triliun sepanjang 2018. Penjualan bersih pada tahun lalu itu tumbuh 7,72 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan penjualan bersih 2017 sebesar Rp 99,09 triliun.
Sementara laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih mencapai Rp 13,54 triliun pada 2018, naik 6,85 persen (yoy) dibandingkan dengan pencapaian 2017 sebesar Rp 12,67 triliun. Peningkatan laba turut meningkatkan keyakinan pasar akan adanya kenaikan dividen dari HMSP.
Direktur Keuangan PT HM Sampoerna, William Reilly Giff menjelaskan alasan kenapa dividen tersebut lebih tinggi dibandingkankan laba bersih 2018. Dividen senilai Rp 117,2 per saham tersebut dari laba ditahan Perseroan tahun lalu kepada pemegang saham.
Pemberian dividen ini pun menyesuaikan dengan kondisi pendapatan dan laba bersih perusahaan serta komitmen Sampoerna terhadap kinerja ke depan.
"Untuk dividen kenapa lebih tinggi karena ada penyesuaian kami bayar 100 persen, Mereka pasti senang 1 jam lalu kami umumkan peningkatan dividen ini angka yang baik," katanya saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Dari hasil kinerja ini, Perseroan juga mempertahankan posisi kepemimpinan di Indonesia dengan pangsa pasar 33,0 persen dan volume penjualan tahunan sebanyak 101,4 miliar unit.
Adapun pangsa pasar Perseroan mencakup 30,2 persen dalam segmen sigaret kretek mesin, 60,9 persen dalam segmen sigaret putih mesin, dan 37,7 persen dalam segmen sigaret kretek tangan.
Advertisement
Kinerja Kuartal I
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT HM Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis juga memaparkan kinerja perusahaan pada Kuartal I-2019.
Pada kuartal ini estimasi total industri turun sebesar 0,8 persen terutama disebabkan oleh pergerakan persediaan barang dagang pada kuartal ini, menyusul absennya kenaikan pajak cukai pada Januari 2019.
Pangsa pasar dan volume penjualan mengalami sedikit penurunan sebesar 32,2 persen dan 22,1 miliar unit, yang utamanya disebabkan oleh total pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merk pesaing yang semakin besar setelah kenaikan harga pada Oktober 2018.
Meski tercatat mengalami penurunan, pendapatan bersih dan laba bersih perusahaan tumbuh sebesar 2,9 persen dan 8,4 persen menjadi Rp 23,8 triliun dan Rp 3,3 triliun, didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio.
Selain memutuskan pembagian dividen dan mengumumkan kinerja Perseroan Kuartal-2019, Sampoerna juga memutuskan untuk melakukan perubahan kepemimpinan. Perusahaan mengangkat Ibu Fransisca Rahardja dan Bapak Sharmen Karthigasu sebagai anggota baru Direksi Sampoerna.
Ibu Rahardja menggantikan Bapak Ingo Rose yang ditunjuk sebagai Commercial Vice President di kantor regional Asia Philip Morris International di Hong Kong. Bapak Karthigasu menggantikan Bapak William Giff yang pindah ke salah satu posisi di operasional PMI di Amerika Utara.
Sementara Bapak Guillaume Popiol menggantikan Bapak Michael Scharer yang ditunjuk menjadi Vice President Eastern Europe & Asia Manufacturing Philip Morris International di Hong Kong, Sampoerna juga menambah dua anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Paul Janelle dan Bapak Dr. Luthfi MardiansyahÂ