Liputan6.com, Jakarta Pemerintah bakal membuka keran impor daging sapi sebesar 50 ribu ton dari Brasil hingga akhir tahun ini.
Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan mengatakan bahwa tujuan impor daging sapi dari Brazil untuk membuat harga daging sapi dalam negeri menjadi lebih kompetitif.
"Untuk lebih apa di sini pasar lebih sempurna lagi persaingan karena ada daging yang lebih kompetitif," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia pun menegaskan impor daging sapi tidak ada kaitannya dengan kalahnya Indonesia di WTO dalam sengketa impor ayam yang juga berasal dari negeri samba itu.
Pemerintah, kata dia, akan memastikan bahwa daging sapi yang masuk dari Brasil benar-benar aman dikonsumsi. Artinya terbebas dari penyakit.
Untuk itu, tambah Oke, Kementerian Pertanian akan mengirimkan tim dari Ditjen Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) untuk melakukan pengecekan.
"Itu Kesmavet ke sana. Kasmavet akan dipastikan bahwa yang bisa itu adalah yang bebas penyakit. Ada daftarnya nanti," kata dia.
"Nanti mekanismenya setelah Kesmavet ke sana, udah sample jadi udah ada daftarnya. Jadi di kementerian pertanian, di Kesmavet-nya sudah ada daftar siapa yang bisa. Sudah dipastikan," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belum Keluarkan Izin Impor
Mantan Dirjen Perdagangan Luar Negeri ini pun mengatakan, saat ini izin impor belum dikeluarkan walaupun sudah diputuskan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Belum keluar. Sudah rakortas tapi kan belum dikeluarkan karena mekanismenya oleh BUMN itu ada penugasan kita sudah kirim surat untuk penugasan. Nanti akan ada penugasan. Setelah penugasan ada mekanisme itunya," tandasnya.
Diketahui, impor daging sapi akan dilaksanakan oleh tiga badan usaha milik negara (BUMN) yakni Perum Bulog sejumlah 30 ribu ton, PT Berdikari sejumlah 10 ribu ton, dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sejumlah 10 ribu ton.
Advertisement
Berdikari Impor 10 Ribu Ton Daging Sapi Asal Brasil
PT Berdikari (Persero) menyatakan akan mengimpor 10 ribu ton daging sapi asal Brasil. Rencananya impor tersebut akan mulai masuk ke Indonesia pada September hingga akhir 2019 melalui kerja sama dengan asosiasi dan distributor.
Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo menjelaskan, kuota impor daging sapi itu ditetapkan berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kalau lancar, September sudah mulai masuk. Kalau kuota 10 ribu ton, mungkin tiga bulan hingga akhir tahun. Kami siap,” katanya dikutip dari Antara Rabu (14/8/2019).
Eko menuturkan, sama halnya dengan penugasan impor daging kerbau tahun lalu, ada tiga BUMN yang ditunjuk yakni PT Berdikari, Perum Bulog dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Ada pun saat ini, BUMN peternakan dan pangan itu mengaku masih menunggu surat penugasan impor daging sapi asal Brasil tersebut.
Lebih lanjut, Eko menilai impor daging sapi itu kemungkinan dilakukan sebagai upaya untuk meredam isu kekalahan Indonesia atas gugatan yang diajukan pemerintah Brazil ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena tudak emmbuka keran impor ayam.
“Mungkin impor ini jadi penyeimbang. Mungkin daging sapi Brazil akan masuk ke kita untuk meredam isu kalahnya kita di WTO karena tidak mengizinkan masuknya ayam mereka,” katanya