Ibu Kota Pindah, Sarinah Bakal Ekspansi ke Kalimantan

Keputusan Sarinah untuk ekspansi ke Kalimantan memang sudah direncanakan satu tahun sebelum isu ibu kota pindah mencuat.

oleh Athika Rahma diperbarui 27 Agu 2019, 15:39 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 15:39 WIB
Tulisan raksasa pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat rusak. (Ika Defianti/Liputan6.com)
Tulisan raksasa pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat rusak. (Ika Defianti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan rencana pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur, tepatnya sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartaenegara.

Bertepatan dengan isu tersebut, ternyata PT Sarinah (Persero) juga akan membuka outlet baru di Kalimantan. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Utama Sarinah GNP Sugiarta Yasa (Ngurah).

"Kami memang berencana ekspansi ke sana. Kalau memang benar (ibu kota pindah ke Kalimantan Timur), ya, kami juga ingin hadir dan berkontribusi di sana," tuturnya usai acara Ngopi BUMN di Jakarta, Selasa (27/08/2019).

Namun, Direktur Ritel Sarinah Lies Permana Lestari menambahkan jika keputusan Sarinah untuk ekspansi ke Kalimantan memang sudah direncanakan satu tahun sebelum isu ibu kota pindah mencuat.

"Kami memang akan buka outlet di Bandara Sepinggan, Balikpapan, sebelum isu ibu kota pindah ada. Sudah penjajakan dengan Angkasa Pura 2," ujar Lies.

Nantinya, gerai Sarinah di Bandara Sepinggan akan fokus menjual banyak kerajinan dan furniture. Alasan memilih bandara sebagai lapak tidak lain karena akses utama wisatawan mancanegara (wisman) adalah lewat bandara.

"Entrace wisman itu kan di airport, ya, jadi sekaligus kita mengenalkan juga produk-produk Indonesia ke mereka," tambah Ngurah.

Ditambah lagi, kontribusi outlet bandara terhadap kinerja keuangan perseroan secara keseluruhan bisa diatas 50 persen. Oleh karenanya, Ngurah ingin agar outlet di bandara terus dikembangkan sekaligus sebagai media branding Sarinah.

Hingga saat ini, Sarinah telah memiliki 19 gerai di RI, yang mana 7 diantaranya merupakan gerai di bandara-bandara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gara-Gara Aksi 22 Mei, Pendapatan Sarinah Turun

Sisa Kericuhan 22 Mei
Seorang pria berdiri di depan gedung Sarinah, Jakarta, pascarusuh polisi dan massa, Kamis (23/5/2019). Kerusuhan di sekitar Bawaslu pada 22 Mei 2019 malam menyisakan kerusakan di berbagai titik, salah satu yang jadi korban adalah logo 'Sarinah' yang ikonik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT Sarinah (Persero) beberkan kinerja keuangan semester pertama tahun 2019. Direktur Utama Sarinah GNP Sugiarta Yasa (Ngurah) menyatakan, Sarinah hanya bisa meraup pendapatan sebesar Rp 208 miliar saja atau sekitar 49 persen dari target sebesar Rp 443 miliar.

Jumlah ini juga lebih kecil dari realisasi pencapaian penjualan di kuartal yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 412 miliar.

"Secara umum, kami mengakui kinerja keuangan semester pertama menurun karena ada beberapa sebab," tuturnya dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Selasa (27/08/2019).

Ngurah menjelaskan, alasan penurunan pendapatan ini sebagian besar karena adanya aksi demonstrasi 22 Mei lalu. Aksi yang diwarnai kericuhan hingga sempat membuat logo Sarinahberubah jadi Inah (karena beberapa huruf rusak oleh massa) memaksa toko retail tutup selama 5 hari.

"Padahal, masa-masa itu peak season kami. Menjelang puasa, Lebaran, banyak yang menjadi pakaian dan aksesoris untuk hari raya, tapi kami terpaksa tutup," ucapnya.

Sebelumnya, Ngurah mengakui aksi demonstrasi membuat retail rugi Rp 400 hingga Rp 500 miliar. Namun dirinya berharap di semester ke-2, pendapatan perseroan akan semakin baik seiring dengan inovasi bisnis yang tengah dilakukan, seperti menggenjot bisnis kanvas dan memaksimalkan ekspor.

Adapun rincian kontribusi tiap sumber pendapatan Sarinah antara lain retail sebesar 16 persen, properti 17 persen, perdagangan 8 persen dan Sari Valas (bisnis tukar uang Sarinah) sebesar 59 persen, terbesar bahkan dibanding kontribusi ritel dan perdagangan sendiri. 

Sarinah Dorong Pengembangan Ekosistem Bisnis Kreatif

20151015-Gedung Sarinah Terbakar, Dua Orang Jadi Korban-Jakarta
Warga berjalan di depan Gedung Sarinah yang tengah dilalap api, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Lantai 14 gedung itu menjadi sasaran si jago merah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Sarinah (Persero) mendorong ekosistem bisnis kreatif, terutama kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kami akan terus merangkul dan bekerja sama dengan para perajin dan pelaku usaha kecil menengah di berbagai daerah di Indonesia untuk dipasarkan di Sarinah," kata Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa dalam perayaan hari lahir yang ke-57 PT Sarinah (Persero), seperti ditulis Sabtu (23/8/2019).

Dia menegaskan, pihaknya mempunyai misi merangkul dan bekerja sama dengan para perajin dan pelaku UMKM di berbagai daerah Indonesia untuk dipasarkan di Sarinah.

Dengan demikian, tujuan Sarinah untuk membantu perekonomian perajin dan pelaku UMKM serta perekonomian Indonesia pada umumnya dapat tercapai.

"Di hari ulang tahun ini Sarinah memakai tema Sarinah 'Maju, Indonesia Bangga', dengan makna Sarinah yang semakin maju tentunya akan dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada Negara dan selalu hadir untuk membangun Negeri," ungkapnya.

Pada gelaran perayaan HUT ini, Sarinah sekaligus melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Sarinah dengan PT Pegadaian (Persero). Kerja sama tersebut berkaitan dengan penggunaan berbagai produk Pegadaian oleh karyawan Sarinah.

"Kan Pegadaian punya kayak tabungan emas dan produk lainnya. Itu nantinya digunakan oleh karyawan kita," jelas Gusti.

Diharapkan kerja sama ini turut memperkuat sinergi BUMN dan kemudian berkontribusi pada perekonomian Indonesia. "Adanya kerja sama ini sangat penting untuk mengoptimalkan sistem kerja kedua belah pihak.

Tidak hanya itu, adanya penandatanganan nota kesepahaman ini juga akan menjadi memberikan kontribusi positif pada negara," tandasnya.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis PT Pegadaian (Persero), Ninis Kesuma Adriani, menjelaskan Nota Kesepahaman tersebut sebagai pedoman dan langkah awal dalam meningkatkan sistem penjualan dan pemasaran, dengan kompetensi, fasilitas serta pemberian jasa dengan prinsip saling menguntungkan. 

"Dengan penandatanganan kerja sama ini, kami meyakini akan membawa dampak usaha seluruh perseroan yang terlibat akan lebih meningkat," katanya.     

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya