Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) akan berinvestasi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Nilai dana yang bakal digelontorkan sekitar USD 500 juta.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, UEA tertarik untuk masuk ke sektor pertanian. Salah satu komoditas yang mau dikembangkan yakni holtikultura.
"Mereka ingin masuk di bidang pertanian termasuk hurtikultura di sana," kata dia, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Komoditas seperti nanti mereka yang milih nanti cocoknya apa yang tahu kan ada seperti jagung, pertanian pangan, padi semuanya," jelas dia.
Pihak Kalteng, kata dia, akan menyiapkan lahan. Sejauh ini lahan yang disediakan untuk kerja sama tersebut, lanjut dia, seluas 100.000 hektare.
"Kita cuma menyiapkan lahan investasi berapa besar kita belum tahu. Tapi kalau disampaikan oleh menko maritim sudah ada uanh sekitar USD 500 juta," urai dia.
Meskipun belum dapat menyampaikan kapan tepatnya investasi tersebut akan berjalan, dia berharap, rencana investasi tersebut dapat terealisasi secepatnya. "Keuntungan kita dari pajak, royalti semua," tandasnya.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Â
RI Ekspor Domba Garut ke Uni Emirat Arab
Ekspor kambing dan domba terus meningkat pada tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan daya saing dan mempermudah perizinan ekspor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan, capaian ekspor peternakan khususnya ternak kambing dan domba sampai dengan bulan September 2018 cukup baik.Â
BACA JUGA
Menurut dia, ekspor domba pada 2017 tercatat hanya 210 ekor, sedangkan pada 2018 sudah ada 3 kali pengiriman ke Malaysia sebanyak 2.921 ekor.
“Ini artinya ekspor domba mengalami peningkatan sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," ujar dia di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Ketut menyatakan, pada tahun ini Indonesia juga mulai mengekspor domba Garut ke Uni Emirat Arab.
Berdasarkan sales contract yang telah ditandatangani pada 26 Oktober 2018 antara PT Inkopmar Cahaya Buana dengan pihak importir di negara tersebut.
Dari kontrak tersebut, Indonesia akan memenuhi permintaan domba garut sebanyak 300 ekor dengan nilai potensi ekspor sekitar Rp 3,04 miliar.
"Setelah ekspor komoditas peternakan lainnya seperti obat hewan, ternak babi, susu dan produk susu, daging sapi premium wagyu beef, pakan ternak, telur tetas, DOC daging ayam olahan dan telur asin, kini ekspor domba juga mulai meningkat," kata dia.
Advertisement