Menteri Budi: Jasa BJ Habibie di Sektor Perhubungan Tak Terhitung

Sebagai Menteri Perhubungan, Budi Karya mengucapkan banyak terima kasih kepada BJ Habibie atas jasa di sektor transportasi.

oleh Bawono Yadika diperbarui 11 Sep 2019, 21:45 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 21:45 WIB
BJ Habibie Terima Kunjungan Tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan
Presiden RI ke-3 BJ Habibie saat melakukan silaturahmi dengan sejumlah tokoh bangsa dan tokoh gerakan suluh kebangsaan di kediamannya, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Silaturahmi membahas kemajuan dan arah masa depan bangsa Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019), pukul 18.05 WIB. BJ Habibie wafat dalam usia 83 tahun. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menyatakan sangat berduka dengan wafatnya salah satu putra terbaik bangsa ini. "Duka mendalam atas wafatnya putra terbaik bangsa Bapak BJ Habibie. Atas karya dan legacy beliau sangat patut sebagai role model," kata Budi Karya, Rabu (11/9/2019).

Menurut Budi, kaum milenial wajib untuk mengagumi BJ Habibie. Alasannya, Kejeniusannya dalam menciptakan karya membuatnya dikenal hingga ke luar negeri.

Sebagai Menteri Perhubungan, Budi pun mengucapkan banyak terima kasih kepada BJ Habibie atas jasa beliau di sektor transportasi.

"Banyak jasa almarhum di beberapa perusahaan industri strategis seperti INKA , PAL , INTI. Beliau banyak memberi sumbangan pada industri transportasi," tutur Budi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

BJ Habibie Punya Jiwa Entrepreneur Tinggi

[Bintang] B.J Habibie
BJ Habibie. (Sumber: Liputan6.com)

Duka dari kepergian BJ Habibie ini juga dirasakan oleh kalangan pengusaha. Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, meskipun Habibie bukan murni seorang pengusaha, namun demikian ayah dari Ilham Akbar dan Thareq Kemal Habibie ini memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi.

"Pak Habibie, meskipun bukan pengusaha, namun memiliki jiwa inovasi dan intrapreunership yang tinggi. Tekad dan cita-cita beliau bisa menjadi tauladan yang luar biasa dalam melihat prospek usaha," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (11/9/2019). 

Menurut Shinta, di saat orang lain tidak pernah memikirkan prospek industri penerbangan, BJ Habibie sudah melihat peluang bahwa industri tersebut akan sangat dibutuhkan di dalam negeri, terutama dalam membangun konektivitas negara kepulauan

"Saat orang lain tidak ada yang berpikir tentang pentingnya industri teknologi di dalam negeri, beliau mencoba menanamkan fondasi. Ini semua terbukti, teknologi dan inovasi adalah industri yang memiliki prospek sangat cerah," kata dia.

Menurut Shinta, jika BJ Habibie lahir dan besar di masa sekarang, maka tidak bisa dibayangkan begitu banyaknya inovasi yang aman dilahirkan dalam rangka memasuki era industri 4.0.

"Kita butuh dan sangat butuh orang-orang yg berpikiran seperti beliau, khususnya di dunia usaha. Berani berpikir dan bertindak di luar kebiasaan dgn perencanaan dan perhitungan yang logik. Dan apa yang sudah beliau lakukan untuk negeri ini menunjukan kecintaannya yang luar biasa, hal itu menjadi tauladan bagi kita semua. Beliau adalah sosok inspiratif untuk semua kalangan," tandas Shinta.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya