Liputan6.com, Jakarta - Presiden Ketiga Indonesia BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun di RSPAD, Gatot Subroto, pada Rabu sore kemarin. Selain sebagai Presiden, BJ Habibie juga merupakan pelopor dalam berbagai bidang strategis di Indonesia salah satunya pemberi nama pertama kali PT Bank Mandiri Tbk.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, pemberian nama pertama kali dilakukan oleh Habibie saat Bank Mandiri baru saja dimerger dari empat bank. Empat bank tersebut merupakan perbankan yang terdampak krisis 1998.
"BJ Habibie itu bagi Mandiri ada arti khusus. Karena beliau lah yang memberi nama dan beliau lah yang mengawal bank ini sejak 21 tahun yang lalu," ujar Rohan saat ditemui di Kutuh, Bali, Kamis (12/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Habibie memberi nama Mandiri dengan tujuan untuk menjadikan bank milik pemerintah tersebut mampu berdiri dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Adapun Bank Mandiri merupakan merger dari 4 bank yaitu Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara dan Bapindo.
"Empat bank ini mengalami kesulitan waktu itu, kemudian collaps kemudian di-bailout oleh pemerintah dengan obligasi rekat waktu itu. Kemudian dimerger menjadi satu bank. Kemudian pada satu rapat itu akan dimintakan nama ke Presiden apa nama paling cocok, Pak Habibie menyebut Mandiri. Itu asal usul nama bank mandiri pada saat pertama kali dibentuk. Tahun 1998," paparnya.
Rohan pun menyampaikan rasa berdukacita yang dalam atas meninggalnya BJ Habibie. "Kami pun menyampaikan belasungkawa atas nama Bank Mandiri semoga beliau amal baiknya diterima Allah. Dan peninggalan beliau banyak sekali, banyak hak paten beliau dibidang aeronotika semoga itu dapat terus menjadi kenangan bagi kita," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berkat BJ Habibie, Indonesia Setara dengan China hingga Jepang
Meninggalnya Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie mengundang banyak duka bagi seluruh masyarakat Indonesia dan dunia kedirgantaraan internasional.
Banyak jasa yang sudah dibuat oleh pria yang banyak mengenyam pendidikan di luar negeri, khususnya di German tersebut. Di Indonesia, Habibie mengenalkan Indonesia dengan teknologi pada era 1980-an.Â
BACA JUGA
Tak dipungkiri, Habibie menjadi Bapak Dirgantara Indonesia. Berbagai karyanya menjadikan industri kedirgantaraan Indoensia diakui dunia. Sebut saja, N250 Gatot Kaca, CN 230 hasil rancangannya bersama CASA, N219 Nurtanio dan yang akan diproduksi dalam waktu dekat R80.
Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, saat ini negara-negara asia yang mmapu merancang dan membuat pesawat sendiri hanya Jepang, China dan Korea Selatan.
Berkat BJ Habibie pula, Indonesia kini sejajar dengan negara-negara besar di Asia dalam hal industri kedirgantaraan.
Bahkan, melalui perusahaan yang dulu diorbitkannya, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini bernama PT Dirgantara Indonesia (Persero) kini menjadi perusahaan yang menyuplai beberapa komponen pesawat Airbus.
Advertisement