Pantai Muarareja Diubah jadi Objek Wisata Andalan Kota Tegal

Pantai Muarareja merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Tegal yang memiliki keindahan takkalah dari pantai lainnya.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Sep 2019, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2019, 18:30 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

 

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merupakan negara dengan banyaknya obyek wisata pantai yang tersebar di berbagai wilayah. Pantai merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang menyuguhkan keindahan alam mempesona, hamparan pasir putih, deburan ombak serta anginsejuk.

Melihat potensi tersebut, Pacific Paint menyelenggarakan Festival Tegal Bahari di Pantai Muarareja, Tegal, Jawa Tengah. Rangkaian kegiatan Festival Tegal Bahari ini antara lain adanya turnamen futsal, bulutangkis, hiaskapal, kicau burung, pemilihan putra putri bahari, peragaan busana anak dan lain-lain.

"Pantai Muarareja merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Tegal yang memiliki keindahan takkalah dari pantai lainnya. Penyelenggaraan Festival Tegal Bahari merupakan salah satu bentuk dukungan Pacific Paint kepada warga Kota Tegal untuk dapat meningkatkan kunjungan wisata serta menyalurkan bakat masyarakat,” ungkap Corporate Head of Marketing Pacific Paint Ricky Soesanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Festival Tegal Bahari, program renovasi dan pengecatan Pantai Muarareja ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Tegal serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Muara Indah yang prosespengerjaan sudah dilakukan sejak Mei 2019.

Kegiatan beragam lomba digelar sejak Juli 2019 dan pengumuman serta penyerahan hadiah dilakukan pada 8 September 2019 lalu, bertepatan denganperesmian Pantai Muarareja yang telah selesai diberikan keindahan warna warni baru.

Para pengunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara kini selain dapat menikmati keindahan pantai, yang juga terdapat ratusan warung lesehan dengan menu kuliner khas Tegal yang siap memanjakan lidah. 

“Sebagai salah satu bentuk kepedulian dan kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, melalui kegiatan ini diharapkan seluruh masyarakat Kota Tegal serta wisatawan yang berkunjung dapat menikmati keindahan alam serta warna warni baru yang sangat menarik dan indah. Pedagang kuliner maupun souvenir khas Tegal pun bisa menikmati peningkatan pendapatan,” tutup Ricky.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jurus Pemkot Surabaya Benahi Sentra Wisata Kuliner

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Sentra wisata kuliner di Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus membenahi Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang ada di beberapa titik di Kota Surabaya. Pembenahan itu mulai dari penerapan single cashier, pembenahan bangunan hingga pelatihan para pedagang oleh chef handal.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro, mengatakan hingga saat ini sudah ada dua SWK yang menerapkan sistem single cashier, yaitu SWK di Convention Hall (CH) Jalan Arif Rahman Hakim dan juga SWK Dharmawangsa.

"Di dua SWK itu sudah dimulai menerapkan sistem pembayaran single cashier atau kasir tunggal," kata Widodo di ruang kerjanya, Rabu (11/9/2019).

Menurut Widodo, dengan sistem pembayaran single cashier ini, manajemen para pedagang dapat terbukukan. Baik itu manajemen keuangan maupun produk-produk kuliner yang disajikan.

"Dengan begitu maka bisa diketahui jenis makanan atau minuman apa saja yang disukai pembeli atau konsumennya," kata Widodo.

Melalui sistem pembayaran kasir tunggal itu, maka bisa diketahui seberapa besar omset SWK. Baik omZet harian, mingguan, atau bulanan yang didapat oleh masing-masing pedagang.

"Kalau menggunakan single cashier maka ada print outnya dari daftar pesanan yang kita sodorkan, misalkan makanan atau minuman ini sangat laris. Dari situ kita bisa lakukan evaluasi,” terangnya.

Terkait mekanisme alur transaksi, pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya ini menjelaskan, pembeli memesan salah satu menu di pedagang, kemudian mendapat nota rangkap untuk bertransaksi di kasir. Selanjutnya, pembeli mendapat nota baru di kasir. Nah, nota baru ini sebagai bukti pembeli telah menyelesaikan transaksi. Sementara nota dari pedagang akan distempel oleh petugas kasir.

Penerapan kasir tunggal ini, menurut Widodo, menguntungkan para pedagang. Sebab pemkot membantu manajemen pembukuan, baik data pendapatan, hingga promosi. Pemkot Surabaya memastikan, penghasilan pedagang yang terekam selama satu hari akan langsung diberikan kepada pedagang.

Melalui sistem pembayaran kasir tunggal ini kami diharapkan pengelolaan SWK di Surabaya terkesan modern dan manajemen para pedagang bisa tertata lebih baik.

Dalam penerapan sistem single cashier, pemkot punya kriteria khusus. Yakni, SWK yang nilai omzetnya sudah masuk kategori tinggi dan ramai pengunjung. Menurut Widodo, setidaknya ada 24 dari total 44 SWK di Surabaya yang siap diterapkan sistem kasir tunggal.

Lantas bagaimana dengan SWK yang belum memenuhi kriteria tersebut? Widodo menyatakan,  pemkot akan terus memberikan pendampingan. Salah satu cara bersinergi dengan sejumlah hotel guna mendatangkan chef untuk memberikan pelatihan kepada para pedagang. "Fokus pelatihan tersebut menyasar cita rasa dan tampilan makanan agar lebih menarik,” tegasnya.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya