Imbas Aksi Demo, Rupiah Bakal Melemah Sepanjang Hari Ini

Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di 14.160-14.190 per dolar AS pada hari ini.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Okt 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 11:00 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak dua arah pada perdagangan Selasa pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (1/10/2019), rupiah dibuka di angka 14.190 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.195 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.188 per dolar AS hingga 14.200 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,34 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.196 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.174 per dolar AS.

Pengamat Ekonomi Indef, Bhima Yudhistira mengatakan, secara garis besar, sentimen rupiah masih negatif menyusul demonstrasi di jakarta dan daerah terus yang berlanjut. Laporan Moodys terkait potensi gagal bayar utang swasta di Indonesia menambah gloomy outlook investasi.

"Perusahaan yang bergerak dibidang komoditas dinilai kesulitan melunasi kewajibannya khususnya utang valas," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Dari eksternal rilis PMI jepang yang terus melemah ke 48.9 menunjukkan tekanan resesi akibat perang dagang. PMI dibawah 50 menjadi indikasi manufaktur kurang melakukan ekspansi.

"Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di 14.160-14.190," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rupiah Melemah Imbas Demo Mahasiswa

Demo Mahasiswa di DPR Lumpuhkan Tol Dalam Kota
Mahasiswa memblokade Tol Dalam Kota saat berdemonstrasi menolak RUU KUHP dan revisi UU KPK di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Sekitar pukul 15.00 WIB, mahasiswa yang berada di ruas Jalan Gatot Subroto memanjat tembok pembatas kemudian memadati Tol Dalam Kota. (merdeka.com/Arie Basuki)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (27/9/2019), rupiah dibuka di angka 14.188 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.165 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.188 per dolar AS hingga 14.197 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,38 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.197 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.162 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan melemah pasca rilis data pertumbuhan ekonomi AS.

"Perkembangan ekonomi AS masih terlihat solid dan belum menunjukkan potensi resesi yang kuat," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih dikutip dari Antara.

Pengumuman ke-3 angka pertumbuhan ekonomi AS untuk triwulan II 2019 tercatat 2 persen (yoy), tidak berubah dari pengumuman ke-2 sebelumnya, namun melambat dibandingkan triwulan I 2019 yang tercatat 3,1 persen (yoy).

Perlambatan tersebut karena turunnya belanja konsumsi personal (personal consumption expenditure) dan ekspor.

Lana memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.150 per dolar AS hingga 14.180 per dolar AS.

"Pagi ini mata uang kuat Asia dolar Hong Kong dan dolar Singapura dibuka melemah terhadap dolar AS, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah, tetapi kemungkinan rupiah justru akan menguat secara teknikal karena sudah melemah tiga hari berturut-turut," kata Lana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya