Rupiah Melemah, IHSG Dibuka di Zona Merah

IHSG bergerak di zona merah pada pembukaan saham di hari ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Okt 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 09:15 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan saham hari ini. Posisi rupiah di angka 14.190 per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (30/9/2019), IHSG turun 5,12 poin atau 0,08 persen ke level 6.163,97. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan pelemahannya dengan turun lebih dalam 10 poin atau 0,17 persen ke 6.158,48.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,30 persen ke posisi 965,28. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah. Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.173,04 dan terendah di 6.158,19.

Sebanyak 101 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 83 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 110 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 12.279 kali dengan volume perdagangan 488,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 151,8 miliar. Investor asing jual saham Rp 9,7 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.190 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG sebagian besar berada di zona merah. Empat sektor saham menghijau yang dipimpin sektor pertambangan dengan naik 0,37 persen, disusul perdagangan menguat 0,29 persen, barang konsumsi menguat 0,06 persen dan konstruksi naik 0,04 persen.

Sementara yang melemah antara lain industri dasar yang turun 0,56 persen dan mencetak penurunan terbesar. Kemudian perkebunan yang melemah 0,46 persen dan keuangan turun 0,43 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain BRAM melonjak 17,39 persen ke Rp 13.500 per saham, NZIA naik 17,19 persen ke Rp 750 per saham, dan CANI naik 9,52 persen ke Rp 230 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain TIRA yang turun 8,66 persen ke Rp 232 per saham, FOOD turun 5,88 persen ke level Rp 128 per saham dan ALTO turun 5,26 persen ke Rp 360 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jelang Pelantikan DPR RI 2019-2024, IHSG Diprediksi Tertekan

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan tertekan menanti pelantikan anggota DPR/MPR RI pada Selasa (1/10/2019).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebutkan, IHSG akan bergerak terkonsolidasi melemah imbas kembalinya aksi demo mahasiswa menjelang pelantikan anggota dewan.

Menurutnya, IHSG akan ditransaksikan melemah di kisaran support 6.149-6.130 dan resistance 6.192-6.216.

Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) setidaknya telah mengerahkan sebanyak 6.000 personel guna mengamankan pelantikan anggota DPR/MPR RI 2019-2024 pada hari ini.

Kendati begitu, hal berbeda diutarakan Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan untuk prediksinya pada hari ini.

Meski dirundung ketidakpastian global, IHSG menurutnya masih cukup optimistis akan berlabuh ke zona hijau.

"Investor akan mengantisipasi data inflasi yang akan segera dirilis dan kemungkinan diperdagangkan di zona hijau pada rentang 6130-6240," ujarnya.

 

Rekomendasi Saham

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun saham-saham yang menarik secara teknikal kata dia ialah saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan saham PT Astra International Tbk (ASII).

Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya