PPA: Sinergi BUMN Bisa Bantu Merpati Lunasi Utang Karyawan

Merpati dapat mengikuti jadwal bertahap untuk menyelesaikan utangnya lewat hasil bisnis kargo.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Okt 2019, 13:16 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 13:16 WIB
Pesawat Merpati
Pesawat Merpati
Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PT PPA turut berperan dalam kebangkitan PT Merpati Nusantara Airlines agar bisa kembali sehat sebagai maskapai. Perseroan itu menjadi bagian dalam restrukturisasi dari segi keuangan.
 
Direktur Utama PT PPA Iman Rachman juga mendukung penuh sinergi yang dilakukan 10 BUMN untuk membangkitkan Merpati. Apabila PT PPA mendukung di kajian keuangan, para BUMN yang bersinergi itu mendukung dari segi bisnis.
 
 
Menurut Iman, sinergi para BUMN itu menjadi kunci agar bisnis Merpati kembali berjalan sehingga keuangan maskapai dapat menyelesaikan homologasi atau perjanjian damai. Salah satu hasil sinergi BUMN itu adalah dukungan bisnis kargo Merpati di Indonesia timur yang dibantu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
 
"Makanya kita perlu Garuda dan BUMN lain untuk bisnisnya, karena kalau dari bisnisnya Merpati akan punya uang untuk selesaikan perjanjian perdamaiannya dengan kreditor dan karyawan," ujar Iman di kompleks Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
 
Adapun 10 BUMN yang terlibat dalam sinergi ini adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), serta Himbara yang terdiri dari Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.
 
Selanjutnya, Iman menjelaskan dengan ini Merpati dapat mengikuti jadwal bertahap untuk menyelesaikan utangnya lewat hasil bisnis kargo. Namun, Iman enggan mengungkap detail jadwalnya.
 
"Nah ini (perjanjian) akan dipenuhi dengan uang tadi. Kan gak bisa janji itu dipenuhi tanpa uang.  Uang itu bisa dengan bisnis tadi yang di-create, kargo, untuk mampu membayar. Kalau sudah terpenuhi kan Merpati bisa running juga," jelas Iman.
 
Iman pun percaya Merpati bisa kembali bangkit lewat sinergi BUMN, meski perlu waktu.
 
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Bunga Dihapus, Utang Merpati Turun Rp 4 Triliun

Merpati Nusantara
Merpati Nusantara. (Creative Commons)

PT Merpati Nusantara Airlines menyampaikan bahwa belitan utang yang saat ini ditanggung pihaknya telah berkurang dari Rp 10,95 triliun menjadi Rp 6 triliun.

"Posisi utang kita sekitar Rp 6 triliun," ujar Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha pasca acara Sinergi BUMN dalam Kerja Sama Restrukturisasi Bisnis Merpati Nusantara Airlines di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Asep mengatakan, total utang yang dibebankan pada Merpati bisa berkurang lantaran pihak pengadilan telah menghapuskan bunga utang sebesar Rp 4,4 triliun.

"Pengadilan PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) berhasil menghapuskan bunga. Itu sendiri Rp 4,4 triliun," jelas dia.

Sebagai informasi, Merpati mulai berhenti beroperasi pada 1 Februari 2014 lantaran didera masalah utang dan keuangan. Pada November 2018, Merpati kemudian berdamai dengan para krediturnya.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya lantas mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan Merpati. Saat itu, utang beserta bunga yang harus ditanggung maskapai mencapai Rp 10,95 triliun.

Utang tersebut terdiri dari tagihan utang prioritas Rp 1,09 triliun. Lalu tagihan utang konkuren atau tanpa jaminan sebesar Rp 5,99 triliun. Sedangkan tagihan beberapa pihak mencapai Rp 3,87 triliun.

Lebih lanjut, Asep menyatakan, nominal utang yang telah dikurangi bunga tersebut masih belum menyentuh perhitungan lainnya. Sehingga ia optimis keuangan Merpati ke depan dapat semakin baik.

"Itu belum menyentuh bisnis, belum menyentuh structuring komposisi saham pasca homologasi. Kalau episode itu tersentuh, Insya Allah buku (keuangan) Merpati makin baik lagi," tandasnya.

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya