Pembangunan 4 Venue PON XX 2020 di Papua Lebih Cepat dari Target

Untuk pembangunan arena Aquatic yang telah dimulai sejak Desember 2018, progres fisiknya per 3 November 2019 sudah mencapai 55,9 persen

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Nov 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2019, 10:15 WIB
Maskot PON XX
Drawa dan Kangpho merupakan hewan endemik Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, progres konstruksi empat arena pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua kini telah lampaui proyeksi awal. Targetnya, keempat venue tersebut rampung Juni 2020.

Adapun empat arena olahraga tersebut terletak di Kabupaten Jayapura, yakni venue Aquatic dan Istora Papua Bangkit di Kawasan Olahraga Kampung Harapan,Distrik Sentani Timur, serta arena Cricket dan Lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.

Meskipun dikejar waktu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengimbau agar proses pengerjaan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2)

"Pembangunan prasarana dan sarana untuk PON XX 2020 di Papua harus sangat cermat. Mulai dari tahap desain, tahap pembangunan, hingga tahap pengawasannya," imbuh Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2019).

Baca Juga

Untuk pembangunan arena Aquatic yang telah dimulai sejak Desember 2018, progres fisiknya per 3 November 2019 sudah mencapai 55,9 persen, atau lebih cepat dari rencana semula sebesar 48,5 persen. Saat ini dilakukan pekerjaan bangunan penunjang, penyelesaian instalasi pipa kolam, dan pembangunan tribun penonton VIP.

Pembangunan arena Aquatic menggunakan APBN tahun jamak 2018-2020 sebesar Rp 401 miliar dengan kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan selaku konsultan manajemen konstruksi PT Ciriajasa CM-PT Ciriajasa EC (Kerja Sama Operasi/KSO) Rp 6,5 miliar.

Nantinya, area Aquatic akan dilengkapi dengan fasilitas kolam renang yang sesuai dengan standar Federation Internationale de Natation (FINA) selaku induk organisasi internasional olahraga renang.

Venue renang tersebut juga dilengkapi tata lampu berstandar field of play (FOP), alat penghitung waktu pertandingan (master clock) di lantai 1 dan lantai 2, papan skor serta tata suara, tata udara, kamera pengawas (CCTV), dan tribun penonton.

Kemudian juga dilengkapi fasilitas tambahan seperti penatan kawasan parkir, lansekap, drainase, dan bangunan penunjang disesuaikan dengan batas kawasan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Istora Papua Bangkit

Kejuaraan Nasional Panahan Prakualifiikasi PON
Pepanah compound beregu putra saat mengikuti Kejuaraan Nasional Panahan Prakualifikasi PON XX/2020 di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9). Sebanyak 516 pepanah dari 30 provinsi bersaing untuk bisa lolos ke PON 2020 Papua. (Bola.com/Yoppy Renato)

Sementara untuk pembangunan Istora Papua Bangkit yang juga telah dimulai November 2018, saat ini progresnya mencapai 51,1 persen atau lebih cepat dari rencana awal 43,2 persen. Bertindak selaku kontraktor PT PP (Persero) dengan nilai pekerjaan Rp 257,5 miliar, dan konsultan manajemen PT Virama Karya sebesar Rp 4,8 miliar.

Arena Aquatic dan Istora berada di kawasan Olahraga Kampung Harapan seluas 32 ha. Di kompleks ini juga tengah dibangun Stadion Utama Papua Bangkit yang dilengkapi papan skor, peralatan sistem waktu, dan lampu LED standar FIFA dengan kekuatan 1.800 Lux. Adapula fasilitas lainnya seperti lapangan latihan, zona aman stadion, dan area parkir.

 

Arena Cricket dan Lapangan Hockey

Cricket
Tim Cricket Putri Indonesia saat tampil di kejuaraan Asia yang berlangsung di Thailand (istimewa)

Sedangkan untuk pembangunan arena Cricket dan lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor), progres fisiknya hingga 3 November 2019 mencapai 50,1 persen, atau lebih cepat dari rencana awal sebesar 35,2 persen. Saat ini tengah dikerjakan pengaspalan dan fabrikasi rangka baja pada lapangan Hockey Outdoor, pekerjaan tribun dan lantai 2 pada pada lapangan Hockey Indoor, serta pekerjaan rangka atap baja, lapangan, dan jalan arena cricket.

Total biaya pembangunan untuk arena Cricket dan lapangan Hockey sebesar Rp 277 miliar dengan kontraktor PT Nindya Karya dan konsultan manajemen PT Bina Karya senilai Rp 4,9 miliar. Pengerjaan keduanya telah dilaksanakan sejak Desember 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya