KCI Janji Gangguan KRL Bisa Diminimalisir dengan adanya Gapeka 2019

Tahap awal pelaksanaan Gapeka 2019 belum akan berlangsung lancar dan mulus.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2019, 19:28 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2019, 19:28 WIB
Bantaran Rel Kawasan Lenteng Agung dan Tebet Akan Ditata
Kereta commuter line melintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (5/10/2019). Pemprov DKI Jakarta akan menata kawasan Lenteng Agung dan Tebet terutama di bantaran rel agar tidak terkesan kumuh. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Vice President Operasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Broer Rizal mengatakan perlambatan yang kerap terjadi selama ini dalam perjalanan KRL akan terus ditekan. Hal ini seiring dengan pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019.

Berdasarkan Gapeka 2019, jumlah kereta yang beroperasi sebanyak 1.057 KA. Artinya ada peningkatan sebesar 112 KA dari Gapeka 2017 yang sebanyak 945 KA.

Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya perlambatan, yakni beroperasinya kereta api tambahan atau yang disebut dengan KLB alias Kereta Api Luar Biasa.

"Banyaknya KA Tambahan yang kalau kami sebut di internal, KLB, Kereta Api Luar Biasa yang tidak tergambar di Gapeka, Kemudian itu harus dijalankan otomatis itu yang akan sedikit mengganggu KA-KA yang sudah berjalan sebagaimana mestinya atau yang reguler," kata dia, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Dalam Gapeka 2019, KLB-KLB tersebut sudah dimasukkan dalam kereta api reguler. Sehingga menjadi lebih teratur dan terpantau.

"Itu lah dilakukan perubahan Gapeka, sehingga yang tadinya berjalan sebagai KLB kemudian diresmikan menjadi perjalanan yang reguler. Dengan penggambaran yang harmoni perjalanan yang terganggu tadi bisa seiring sejalan dengan menghindari adanya kelambatan yang biasa terjadi," urai Broer.

Selain itu, penambahan KA yang beroperasi dalam Gapeka 2019, akan berdampak pada makin pendeknya head way. Makin pendeknya head way akan berdampak pada naiknya perjalanan KA.

"Dengan bertambahnya KA tentu memperpendek head way yang tadinya kami rata-ratakan, khususnya lintas Bogor yang tadinya 5,8 menjadi 5,5. Untuk semua lintas head way mengalami penurunan, atau makin sempit," ungkapnya.

 

Bertahap

Bantaran Rel Kawasan Lenteng Agung dan Tebet Akan Ditata
Kereta commuter line melintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (5/10/2019). Pemprov DKI Jakarta akan menata kawasan Lenteng Agung dan Tebet terutama di bantaran rel agar tidak terkesan kumuh. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Terkait operasional ke-1.057 KA, lanjut dia, tidak akan dilakukan sekaligus pada 1 Desember nanti. Tapi dilaksanakan secara bertahap hingga 2020.

"Karena per 1 Desember, kami hanya akan jalankan sebanyak 967 KA. Nanti secara bertahap di Bulan Januari kemudian di 2020, setiap trisemester kami lakukan evaluasi nanti ada peningkatan-peningkatan sehingga diharapkan di akhir 2020 perjalanan yang tergambar sebanyak 1.057 KA bisa kami realisasikan semua," jelas dia.

Dia juga mengakui bahwa pada tahap awal pelaksanaan Gapeka 2019 belum akan berlangsung lancar dan mulus. Sebab masih ada beberapa hambatan yang harus dituntaskan.

"Satu contoh perjalanan Tanah Abang Rangkas Bitung, dimana di sana ada satu kondisi longsoran track di petak jalan antara Citeras dan Rangkas Bitung. Itu sampai dengan saat ini belum bisa dilewati. Track atau jalur yang sempat ditutup untuk perbaikan," ujar dia.

"Otomatis nanti saat realisasi perjalanan 1 Desember kami akan lakukan rekayasa operasi dengan memotong relasi beberapa KA yang seharusnya berjalan sampai Rangkas Bitung bilamana double track belum bisa kami operasikan terpaksa beberapa perjalanan yang seharusnya sampai Rangkas Bitung hanya sampai Citeras saja untuk balik kembali ke Tanah Abang," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya