BUMN Karya Diminta Terapkan Teknologi Demi Tingkatkan Daya Saing

Waskita Karya menjadi salah satu BUMN yang sudah menerapkan teknologi di setiap proyek yang dikerjakan

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2019, 17:45 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2019, 17:45 WIB
Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yang mengedepankan pendekatan digitalisasi di setiap proses bisnis nya, dinilai sebagai langkah tepat dan sudah sesuai dengan perkembangan zaman.

Ini merupakan wujud nyata bahwa BUMN terus seiring sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi yang menginginkan ada kecepatan di BUMN. Seperti diketahui, dengan pendekatan teknologi Industri 4.0, pengerjaan proyek Waskita saat ini lebih cepat, akurat, dan efisien.

“Sekarang tidak ada sektor yang dapat bersembunyi dari perkembangan pemanfaatan digital.Termasuk dan apalagi BUMN,” tegas Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi kepada wartawan, Jumat (29/11/2019).

Dengan teknologi, kata Heru, maka proses kerja di BUMN diharapkan akan semakin baik dan efisien serta memberi manfaat nyata ke stakeholders.

Heru menjelaskan, pemanfaatan teknologi Waskita bukan sekadar untuk perekrutan digitalisasinya, tapi bagaimana secara lebih luas membuat perusahaan lebih transparan dan efisien.

“Dan tentunya memberikan peluang baru untuk berbisnis dan menjawab tantangan zaman. Bisnis tradisional terdisrupsi oleh bisnis baru yang berbasis digital dan mengadopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan, big data maupun internet of things,” ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kalah Bersaing

Hari Kemerdekaan RI ke 72
Suasana upacara bendera HUT RI ke 72 di proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, (17/8). Tiga perusahan BUMN Pelindo I, PT PP dan Waskita Karya mengikuti upacara bendera di HUT RI. (Liputan6.com/Pool)

Ia mengingatkan, bila tidak memanfaatkan digitalisasi, adopsi teknologi baru, dan memanfaatkan peluang bisnis baru sesuai perkembangan zaman, maka BUMN akan ketinggalan zaman, dan bisa kalah bersaing.

Karena itu ia berharap transformasi digital dilakukan secara terpusat, terkontrol, sehingga memberi dampak nyata, juga mendorong perusahaan seperti Waskita makin produktif.

“Saat ini semua proses serba digital. Misalnya saja digitalisasi dalam menghitung biaya agar lebih hemat dan hasil lebih maksimal,”ujar Heru.

 


Teknologi yang Digunakan Waskita

Renovasi Masjid Istiqlal
Pekerja merangkai besi baja untuk proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (17/7/2019). Proyek renovasi Masjid Istiqlal yang dikerjakan PT Waskita Karya dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp 465.300.998.000 proses pengerjaannya baru mencapai 2,1 persen. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Seperti dijelaskan oleh Director of Human Capital Management & System Development PT Waskita Karya(Persero) Tbk, Hadjar Seti Adji, Waskita Karya telah mengaplikasikan penerapan teknologi teranyar di sektor konstruksi.

Misalnya penggunaan Holo Lens sebagai media koordinasi BIM model secara hologram, penggunaan UAV Drone sebagai alat ukur dan alat bantu untuk mendapatkan data topografi secara cepat atau sering disebut metode fotogrametri.

Ia pun menegaskan, melalui penggunaan teknologi digital di berbagai proyek yang dikerjakan oleh Waskita, maka koordinasi di antara semua pihak yang terlibat dalam suatu proyek maupun tahap-tahap pembangunan akan dapat dilakukan lebih cepat, akurat, serta efektif dan efisien sesuai kebutuhan.

“Digitalisasi proses bisnisyang dilakukan perseroan adalah salah satu upaya manajemen menghadirkan The New Waskita, yang betulbetul siap menghadapi persaingan di tingkat nasional, regional, maupun global,” ungkap Hadjar Seti Adji.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya