Tak Hanya Rest Area, UMKM Juga Harus Masuk Mal

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong pengusaha untuk memberikan insentif kepada UMKM untuk bisa buka di mal

oleh Tira Santia diperbarui 26 Des 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2019, 17:00 WIB
Rest Area Km 86B Tol Cipali
Pemudik menikmati fasilitas food court di rest area km86B Tol Cipali, Kamis (30/5/2019). (Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak hanya ekspansi di rest area jalan tol saja melainkan juga di pusat perbelanjaan atau mal.

"Itu sudah dibicarakan dengan Presiden dan Menteri. Intinya bukan hanya di rest area di mal juga. Kita sudah bicarakan juga dengan asosiasi mal, harus berani dong kasih tempat premium kepada brand lokal. Toh di beberapa tempat brand lokal." kata Teten dalam acara Ngobrol Santai SMESCO dengan tema The Future of Indonesia SME, di SMESCO Tower, Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Menurutnya hal itu menjadi salah satu bentuk untuk memberikan kemudahan pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Dengan begitu, ekosistem perekonomian dapat berkembang.

Selanjutnya, Teten juga masih menimbang mengenai pembiayaan untuk mendorong pengembangan produk UMKM.

"Karena kita baru bikin bisnis model kemintraan yang unggulan itu baru setelah itu kita replikasi. Perintah presiden seperti tahun depan sudah mulai. Misalnya di holtikultura, kebetulan juga kita integrasikan juga dengan program perhutanan sosial, di kementerian lingkungan hidup," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target 2020

Menteri Bambang dan Teten Beri Paparan di IDC 2019
Menkop UKM Teten Masduki memberi paparan dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019). IDC digagas para pengurus AMSI sebagai wadah bertukar pengalaman, gagasan, dan strategi membangun ekosistem digital untuk masa depan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia juga memaparkan target tahun 2020 untuk UMKM. Tahun depan dirinya meminta UMKM sudah mulai masuk ke sektor holtikultural.

"Kebetulan juga kita integasikan dengan perhutanan-perhutanan sosial di KLHK untuk lahannya, sementara untuk pembiayaannya dari BUMN, perbankan, selain APBN, lalu di mitrakan dengan swasta atau koperasi yg besar untuk optikernya," jelasnya

Ia pun mengatakan bahwa perluasan UMKM masih dalam tahap desain sehingga dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya