Dipimpin Sektor Industri Dasar, IHSG Dibuka Melemah ke 6.248,44

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Jan 2020, 09:15 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2020, 09:15 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (8/1/2020), IHSG terjun 30,90 poin atau 0,49 persen ke level 6.248,44. IHSG masih tetap berada di zona merah pada pembukaan pukul 09.05 WIB. IHSG turun 42,44 poin atau 0,68 persen menjadi 6.236,90.

Indeks saham LQ45 juga turun 0,81 persen ke posisi 1.006,41. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.250,12 dan terendah di 6.231,84.

Sebanyak 144 saham melemah yang mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 60 saham menguat dan 93 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 24.003 kali dengan volume perdagangan 295,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 262,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 1,47 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.935 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor saham yang berada di zona hijau. Sektor yang melemah paling tinggi adalah industri dasar yang melemah 1,22 persen. Disusul sektor manufaktur yang melemah 1,04 persen dan sektor aneka industri yang melemah 1 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain PKPK turun 13,85 persen menjadi Rp 56 per lembar saham, PANI turun 10,20 persen menjadi Rp 88 per saham dan MBTO turun 9,09 persen menjadi Rp 100 per saham.

Saham-saham yang menguat diantaranya TFCO naik 22 persen ke level Rp 610 per lembar saham, OCAP naik 21,03 persen menjadi Rp 236 per lembar saham dan KPAL naik 19,63 persen menjadi Rp 128 per lembar saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Kemarin

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa ini. Pada perdagangan hari ini, indeks sempat menginjak zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (7/1/2020), IHSG ditutup naik 21,94 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.279,34. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,44 persen ke posisi 1.014,64.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.284,89 dan terendah 6.246,12.

Sebanyak 189 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 210 saham melemah dan 155 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 483.970 kali dengan volume perdagangan 6,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,1 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 6 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.875.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, terdapat tiga sektor yang berada di zona merah yaitu kontruksi, infrastruktur dan perdagangan.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor barang konsumdi yang melonjak 1,31 persen. Kemudian sektor industri dasar yang naik 1,24 persen dan sektor manufaktur terangkat 1,12 persen.

 

Sasham Pendorong

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain SDPC yang naik 34,95 persen ke Rp 139 per saham, LMAS menguat 34,75 persen ke Rp 159 per saham dan MTSM naik 34,52 persen ke Rp 226 per saham.

Saham-saham yang melemah diantaranya AKSI yang turun 25 persen ke Rp 810 per lembar saham, PCAR melemah 24,79 persen ke Rp 440 per lembar saham dan OMRE turun 23 persen ke Rp 745 per lembar saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya