PLN Pasang Genset hingga Instalasi Listrik di Fasilitas Observasi WNI dari Wuhan

Tambahan genset merupakan back up untuk menjamin pasokan kelistrikan selama proses observasi terhadap 238 WNI yang pulang dari Wuhan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Feb 2020, 15:05 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 15:05 WIB
Mendarat di Batam, WNI dari Wuhan Langsung Disemprot Disinfektan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China saat tiba di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Para WNI langsung ke luar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. (Photo by Handout/Indonesian Embassy/AFP)

Liputan6.com, Jakarta PLN mengamankan pasokan listrik di fasilitas observasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan di Natuna.

Caranya dengan memasang genset dan instalasi kelistrikan di lokasi ring satu kawasan tersebut yang terletak di Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan, kelistrikan Natuna disuplai dari dua pembangkit, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ranai dan PLTD Pian Tengah dengan total daya mampu mencapai 9 Megawatt (MW).

Sementara beban listrik di Natuna sebesar 6 MW, sehingga terdapat cadangan sebesar 3 MW. Tambahan genset merupakan back up untuk menjamin pasokan kelistrikan selama proses observasi terhadap 238 WNI yang pulang dari Wuhan.

“Pasokan daya listrik di Natuna dalam kondisi cukup. Genset ini back up saja supaya lebih aman,” Kat Made, di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Menurut Made, pelaksanaan pemasangan genset di lokasi observasi, Tim PLN harus mengikuti Standard Opertional Procedure (SOP) yang ditetapkan. Tim PLN mengenakan pakaian khusus layaknya pakaian yang dikenakan tim observasi.

"Tim kami juga menggunakan pakaian khusus saat memasang genset dan merombak instalasi di lokasi ring satu. Semua sudah standar kesehatan, Baju itu juga hanya dipakai sehari saja,” tutur Made.

Made mengungkapkan, selama proses observasi dilakukan, PLN juga menyiagakan petugas untuk mengecek secara rutin pasokan listrik di lokasi observasi.

"Tugas kami adalah untuk memastikan semua kelistrikan dilokasi observasi dalam keadaan andal dan aman," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kemenkes Kirim Logistik untuk WNI dari Wuhan di Natuna

Tiba Di Batam, WNI dari Wuhan Langsung Dibawa Menuju Natuna
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China keluar dari pesawat Batik Air di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan akan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di kota tersebut. (AFP/Ricky Prakoso)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan bantuan logistik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari China di Natuna untuk memenuhi kebutuhan selama masa observasi kesehatan terkait virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCoV).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemenkes RI, Widyawati di Jakarta, Selasa (4/2/2020) mengatakan, bantuan yang diberikan berupa alat kesehatan lingkungan, alat pelindung diri, dan mesin pengolah limbah medis.

Seperti dilansir Antara, bantuan sampai di tempat observasi kesehatan pada Senin malam 3 Februari 2020 yang dikirim menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Logistik berisi ratusan pack alat kesehatan lingkungan, masker, alat pelindung diri dan dua unit mesin pengolah sampah medis (Autoclave).

WNI yang dievakuasi dari Wuhan ini akan diobservasi kesehatannya di Natuna selama 14 hari. Pada masa itu juga pemerintah menjamin ketersedian logistik yang diperlukan dengan pertimbangan kesehatan dan keamanan.

Widyawati menyebut sebanyak 238 orang, termasuk lima orang tim aju, dan 42 orang tim penjemput yang diobservasi di Natuna menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Tidak hanya memastikan mereka terbebas dari nCoV, tapi juga semua aspek kebutuhan mereka harus terpenuhi. Ke depan stok bantuan akan terus dipantau dan dipenuhi," tambah Widyawati.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya