BI Sebut Kondisi Cuaca Jadi Penentu Inflasi 2019

Bank Indonesia menyebutkan inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan mendukung stabilitas perekonomian hingga Januari 2020

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Feb 2020, 19:11 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2020, 19:11 WIB
BI Prediksi Inflasi Capai 0,42 Persen pada Januari 2020
Aktivitas jual beli beli di pasar kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bank Indonesia memproyeksikan terjadi inflasi di Januari 2020 bersumber dari beberapa komoditas pangan yang mengalami tekanan harga, di antaranya telur ayam akan berkontribusi juga ke inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia menyebutkan inflasi tetap terkendali pada level yang rendah dan mendukung stabilitas perekonomian hingga Januari 2020.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2020 tercatat 0,39 persen (mtm) atau 2,68 persen (yoy). Inflasi ini dipengaruhi inflasi inti yang terkendali dan kelompok administered prices yang mencatat deflasi. Sedangkan inflasi volatile food sedikit meningkat.

Disampaikn oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari konsistensi Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya.

"Kelompok administered prices mencatat deflasi didorong kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Khusus (BBK) dan normalisasi tarif berbagai angkutan pasca libur akhir tahun." terangnya pada Kamis (20/02/2020)

Sementara itu, Perry menambahkan bahwa gangguan produksi dan distribusi beberapa komoditas volatile food yang disebabkan oleh banjir di beberapa daerah, sebabkan inflasi volatile food meningkat 4,6 persen (yoy).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada tahun 2017 dan 2018, inflasi volatile food masing-masing hanya sebesar 3,39 persen (yoy) dan 2,46 persen (yoy).

"Nantinya, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil." ujar Perry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya