Liputan6.com, Jakarta - Pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia melaui Provinsi Kepri terus bertambah. Dengana danya kebijakan ini, hasilnya terdapat penumpukan di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Provinsi Kepri Isdianto menyebutkan penumpukan PMI dari negara tetangga di sebabkan ditutupnya jalur masuk diwilayah Provinsi Riau.
Baca Juga
"Pekerja migran atau TKI yang sampai di Kepri menumpuk, dari mulai 18 Maret hingga 1 April ini, sebanyak 35 ribu orang," kata Isdianto seperti ditulis, Jumat (3/4/2020).
Advertisement
Dari jumlah itu, hanya 43 persen asal Kepualaun Riau. Selebihnya 57 persen dari dari provinsi lain, diantra ya Padang, Sumut, Riau.
Ia menyebutkan, ke depan, jalur pemulangan pekerja migran dari Malysia melaui Batam dan Karimun akan terus mengalir hingga beberapa Minggu ke depan.
"Karena itu ke Menko, Pemprov Kepri meminta agar daerah lain tidak memuntup pintu bagi PMI yang pulang, karena kita kesulitan," ujar Isdianto.
Dikarantina
Sebelumnya hal itu juga sudah di sampaikan kepada Persiden Joko Wido bahkan Persiden juga meninjaunya ke pelabuhan Batam Center bersamaan kujungannya ke Rumah Sakit di Pulau Galang pada Rabu (1/4).
Semetara itu Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Arif Fadillah mengungkapkan walaupun di masa pandemi virus corona Provinsi Kepri siap menampung PMI dari Malaysia tersebut melalui dua pintu, yakni, Batam dan Karimun.
"Ribuan TKI dari Malaysia ini tentunya akan di karantina setiba di Batam dan Karimun," ujar Arif.
Bahkan, Arif meminta kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) untuk tidak menggabungkan kapal TKI dan masyarakat umum.
“Kami sudah minta ke Kemenhub agar kapalnya dibedakan untuk TKI ini. Kepri juga hanya bisa menampung 1.000 TKI di Karimun untuk karantina dan Batam juga beberapa,” kata Arif,
Arif menambahkan, Kepri juga sudah membicarakan soal penampungan TKI ini ke Pemerintah Riau dan menyanggupi untuk menampung juga para TKI ini di Dumai.
“ TKI yang dipulangkan khusus di Karimun, yang kedatangannya Pukul 09.00 WIB dan Pukul 12.00 WIB akan dipindahkan ke Dumai ekspres. Kalau masih ada yang tertinggal, ada penginapan di Hotel dan SMP di Tebing," kata Arif.
Advertisement