Kementan Targetkan 1000 Unit Irigasi Perpompaan, Ini Realisasinya

Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan membangun 1000 unit irigasi perpompaan.

oleh Reza pada 03 Apr 2020, 10:35 WIB
Diperbarui 03 Apr 2020, 10:37 WIB
Kementan
Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan membangun 1000 unit irigasi perpompaan.

Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan membangun 1000 unit irigasi perpompaan. Hingga awal April ini yang terealisasikan sudah mencapai 271 unit atau 19%.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, kegiatan pengembangan irigasi perpompaan dimaksudkan untuk pemanfaatan sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi.

"Ini untuk meningkatkan intensitas pertanaman, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani. Yaitu dengan memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi," kata Mentan SYL.

"Pengembangan irigasi perpompaan juga mendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan (kebun HMT dan/atau untuk sanitasi dan minum ternak) dari aspek penyediaan air," jelasnya.

Pelaksanaan kegiatan irigasi perpompaan ini dilakukan secara swakelola dengan pola padat karya dengan melibatkan partisipasi penuh anggota kelompok tani penerima bantuan pada khususnya serta masyarakat sekitar untuk turut bekerja. Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan serta pemeliharaan.

"Kegiatan irigasi perpompaan diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala atau kekurangan air irigasi terutama pada musim kemarau," tambahnya.

Sementara, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menjelaskan, alokasi Irigasi Perpompaan Tahun Anggaran 2020 sebanyak 1000 unit ada di 32 propinsi.

"Hingga 1 April sudah ada realisasi keuangan sebesar 19.01% atau 271 unit untuk pembangunan irigasi perpompaan yang dilakukan secara padat karya." sebut Sarwo Edhy.

Contoh yang saat ini sedang mengerjakan kegiatan fisik irigasi perpompaan antara lain Gapoktan Sauyunan yang ada di Desa Sangiang dan Poktan Berkah Saluyu di Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Di sini tengah dibangun irigasi perpompaan besar untuk mendukung tanaman pangan yang kedepan dapat membantu pengairan seluas 40 Ha.

"Irigasi perpompaan ini bisa memenuhi kebutuhan suplai air pada musim kemarau di lahan petani yang jauh dari sumber air, jadi air bisa ditarik ke lahan pertanian yang jauh dari sumber air", tambah Sarwo Edhy

Pembiayaan melalui bantuan pemerintah ini diberikan kepada kelompok tani untuk pembangunan konstruksi irigasi perpompaan diantaranya untuk pembelian pompa air, pekerjaan bak penampung, pembuatan rumah pompa, pembelian pipa serta pekerjaan saluran distribusi.

"Kami berharap bantuan irigasi ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal sehingga petani bisa menanam dengan tenang dengan hasil maksimal juga," pungkas Sarwo Edhy.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya