Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan terus melanjutkan pembangunan rumah atau hunian tetap (huntap) di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah (Sulteng). Proyek tersebut diinisiasi bagi para korban bencana gempa bumi yang disertai tsunami dan likuifaksi di Sulteng pada 28 September 2018.
Pandemi virus Corona (Covid-19) yang kini merebak rupanya tak banyak mengganggu jalannya konstruksi rumah atau hunian tetap tersebut. Sebanyak 230 unit hunian tetap ditargetkan dapat selesai pada Mei 2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, penanganan pasca bencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. "Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/4/2020).
Advertisement
Sebanyak 630 unit rumah dibangun pada tahap I. Pembangunannya didilakukan di dua wilayah, yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi.
Huntap tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang merupakan rumah tahan gempa dan proses pembangunannya yang lebih cepat dengan menggunakan sistem modular.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Rincian Hunian Tetap
Di Kelurahan Duyu, lahan yang sudah terbebas seluas 14,1 hektare untuk 230 unit huntap dengan target selesai Mei 2020. Saat ini progres pembangunannya telah mencapai 227 unit atau 98 persen.
Selain pembangunan huntap, lingkup pekerjaan juga meliputi konstruksi dinding penahan tanah, konstruksi jalan lingkungan, konstruksi drainase, konstruksi reservoir dan jaringan SPAM, konstruksi TPL dan IPAL, konstruksi RTH dan lansekap, serta konstruksi fasilitas umum dan sosial.
Untuk air minum, air diambil melalui intake Sungai Lewara kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air dan reservoir untuk disalurkan ke Huntap Duyu sebesar 10 liter per detik.
Sementara untuk Huntap di Desa Pombewe saat ini pengerjaannya telah mencapai 180 unit atau 45 persen. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, air diambil dari intake sungai Paneki kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Paneki lalu ke ground reservoir dan disalurkan ke Huntap Pombewe sebesar 28 liter per detik.
Pembangunan huntap di Sulawesi Tengah juga melibatkan donatur yakni Yayasan Buddha Tzu Chi yang membangun 1.500 unit di Kelurahan Tondo, Kota Palu dan 1.000 unit di Pombewe, Kabupaten Sigli.
Huntap di Tondo dibangun dengan tipe 36 dan luas tanah 150 m2. Saat ini sebanyak 490 unit telah selesai dan 962 unit dalam proses penyelesaian. Ditargetkan sebanyak 820 unit huntap akan selesai Mei 2020. Sementara untuk Huntap Pombewe saat ini ada 85 unit yang telah rampung dan 225 unit dalam proses penyelesaian.
Advertisement