Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengatakan bahwa Kementrian Koperasi dan UKM telah memiliki stategi untuk menyelamatkan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) ditengah wabah pandemik virus corona. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada enam strategi yang disiapkan.
“Pemerintah sudah mencari beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini, kami baru ratas dengan kementrian yang lain ada 6 langkah mitigasi yang akan dilakukan pemerintah,” ujarmya dalam video confrence bersama Liputan6.com, Selasa (15/4/2020).
Pertama memberikan relaksasi cicilan selama 6 bulan untuk UMKM baik melalui KUR maupun juga lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), program mekar, dan lainnya juga sekaligus, bagi koperasi simpan pinjam.
Advertisement
Kedua, memberikan pinjaman baru untuk ultra mikro pinjamannya yang di bawah Rp 10 juta. Selain itu, pihaknya akan memperluas sebarannya sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
“Kita akan menggunakan seluruh saluran melalui BRI, koperasi simpan pinjam, BPR syariah maupun fintech kita lihat mana yang lebih cepat secara teknologi agar bisa cepat turun kepelaku usaha mikro,” jelasnya.
Ketiga, penghapusan pajak kepada UMKM selama 6 bulan di nol kan.
Keempat, pemerintah akan menambah jumlah pnerima bantuan jumlah sosial atau tunai untuk pelaku usaha ultra mikro yang nanti dimasukan dalam jaminan sosial termasuk kartu prakerja, yang merupakan masuk ke dalam program besar pemerintah.
Selanjutnya
Kelima, mengintegrasikan program jaminan sosial terutaman kartu sembako murah dengan warung-warung sembako, dengan dana yang digelontorkan melalui jaminan sosial ditujukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan bisa menggerakan warung-warung tradisional.
“Kartu semako murah bisa di integrasikan sehingga warung-warung itu bisa hidup dan ini sesuai dengan kebijakan sosial distancing, sehingga warung-warung yang dekat dengan warga bisa diantarkan, kami branding program ini belanja di warung tetangga,” ujarnya.
Keenam, alokasikan anggaran untuk perkuat daya beli produk UMKM yang beli secara online. Namun untuk produk apa saja yang akan diberikan stimulus ini, menteri Teten mengatakan masih dalam tahap kurasi atau seleksi. Nantinya baik merchant maupun pembeli akan dapat diskon, cashback hingga 25 persen.
“Kita memanfaatkan bulan Ramadan cash back 50 persen dan membelanjakan uangnya untuk produk UMKM, pemerintah juga meminta BUMN di sektor pangan bisa menyerap produk-produk UMKM yang rendah daya belinya seperti peternak ayam, dan lainnya untuk dibeli dahulu, kemudian oleh BUMN bisa di ekspor maupun dijual di pasar dalam negeri, sudah ada intruksi pusat, daerah dan BUMN untuk membeli produk UMKM,” pungkasnya.
Advertisement