Corona Bikin Penjualan Listrik PLN Turun

Dampak covid-19 ini terlihat sangat jelas terlihat dari kondisi sistem Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Apr 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 14:15 WIB
Cara Cek Kompensasi Pelanggan PLN Terdampak Pemadaman
Berdasarkan pemadaman yang dilakukan pada Agustus 2019 lalu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan memberikan kopensasi sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 27 tahun 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus Corona selain berdampak kepada kegiatan usaha PT PLN (Persero). Wabah ini juga berpengaruh kepada kegiatan sektor ketenagalistrikan power dan utilitas.

“Dampak covid-19 di sektor  power dan utility, pertama dampaknya pada Kwh jual, permintaan listrik yang lebih rendah karena pembatasan dalam kegiatan perkantoran dan bisnis, pembatasan industri komersial dan manufaktur,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VI DPR, Kamis (16/4/2020).

Hal ini berdampak dibeberapa negara termasuk Indonesia, menurutnya dampak covid-19 ini terlihat sangat jelas terlihat dari kondisi sistem Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

Ia mengatakan Sistem Jawa-bali selama berapa minggu ini terus mengalami penurunan, dan pada minggu terakhir di sekitar bulan Maret yang lalu sistem Jawa-Bali demand-nya menurun sebesar minus 9,55 persen, dan itu tergambar juga ditempat-tempat lain dengan skala yang berbeda.

“Misalnya di Kalimantan Barat minus 9,97 persen, Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur masih ada kenaikan 2,29 persen. Jadi pengaruh daripada covid-19 ini memang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat yang lain,” uajrnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Listrik di Daerah Lain

Zulkifli Zaini resmi jadi direktur utama PT PLN (Persero).
Zulkifli Zaini resmi jadi direktur utama PT PLN (Persero).

Lanjut Zulkifli, sedangkan untuk sistem Sulawesi bagian selatan minus 3,16 persen, Sulawesi utara ada kenaikan sedikit 0,51 persen dibandingkan dengan 2019.

Listrik sumatera dari Aceh sampai lampung terdampak penurunan minus 2,08 persen, dan Nusa tenggara timur mengalami  kenaikan 0,9 persen.

Kemudian yang kedua, terkait Energi primer. Zulkifli menyebut harga lebih rendah karena penurunan aktivitas ekonomi, dan pasokan berlebih  karena ketegangan produksi antara Rusia dan Arab Saudi.

Dan yang ketiga, terkait pendanaan, penurunan tingkat risiko diantara pemberi pinjaman di tengah ketidakpastian ekonomi.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya