4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menutup Bisnis di Tengah Pandemi Corona

Pandemi Corona ini membuat sebagian besar pelaku usaha menjadi pesimistis dan kemudian menutup usahanya.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Apr 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 18:00 WIB
Mengintip Penanganan Pasien Kritis Virus Corona
Petugas medis memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus Corona yang menyebar di seluruh dunia menyebabkan aktivitas masyarakat terhambat. Berbagai kebijakan yang melarang orang untuk keluar dari rumah membuat dunia usaha tertekan.

Berbagai aktivitas usaha pun terhenti seperti pariwisata, F&B, dan tempat kebugaran (Gym), serta lainnya, pendapatan para pengusaha inipun menjadi nol.

Pandemi Corona ini membuat sebagian besar pelaku usaha menjadi pesimistis. Dilansir dari laman entrepreneur, Senin (20/4/2020), berikut hal penting yang harus dilakukan oleh pelaku usaha di tengah pandemi Corona covid-19 agar tak terus pesimistis:

1. Cashflow

Begitu Anda berada dalam situasi nol-pendapatan, maka itu semua adalah tentang melihat berapa banyak uang tunai yang Anda miliki di bank, dan memikirkan berapa lama Anda bisa bertahan dengan uang tersebut.

Jika Anda mengambil keputusan untuk tidak menutup bisnis Anda, maka Anda harus mengembangkan beberapa skenario tentang berapa lama penutupannya, dan seperti apa jalannya nanti. Dalam kasus ini, Anda harus memperhatikan pembayaran apa saja yang harus dibayar untuk mempertahankan usaha Anda.

Tapi, apabila Anda sudah tak mampu mempertahankan bisnis Anda, Anda bisa mencoba dahulu dengan bantuan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang memberikan relaksasi kredit, atau diberinya pinjaman untuk meneruskan usaha dalam keadaan saat ini.

2. SDM

Kesiapan RS Pertamina Jaya
Tim dokter melakukan pengecekan alat ventilator di ruang ICU RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). Secara keseluruhan RSPJ memiliki kapasitas 160 tempat tidur dengan 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam sebuah bisnis tentunya ada Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjalankan usaha Anda. Dengan memperkerjakan banyak orang dengan keadaan saat ini, kebanyakan akan berpenghasilan rendah, dan dengan ongkos manajemen yang sedikit. Mempertahankan itu penting, namun, ketika Anda berada dalam situasi yang sama sulitnya Anda perlu mempertibangkan jumlah pekerja dalam bisnis Anda.

Berikut elemen-elemen kunci yang bisa Anda perhitungkan berada dalam urutan prioritas pertimbangan usaha, yakni elemen pertama adalah pertimbangkan masalah kemanusiaan, karena saat ini banyak pegawai yang tidak bisa mudik dikarenakan penghasilan mereka sedikit atau dipotong perusahaan. Jadi sangat penting untuk memastikan kesejahteraan fisik pegawai sebagai prioritas utama, terlepas dari apa yang terjadi pada bisnis.

Elemen yang kedua yakni Lihat latarbelakang pegawai, banyak pegawai datang dari lingkungan di mana biaya hidup di rumah jauh lebih murah daripada tempat kerjanya, dan oleh karena itu, upaya yang kuat telah diambil untuk memulangkan anggota tim kembali dan berusaha untuk memungkinkan mereka untuk hidup, setidaknya sampai situasi membaik dan kemudian mereka dapat dipekerjakan kembali.

Lalu elemen ketiga, perhatikan dengan cermat biaya perusahaan, Anda harus melihat tim manajemen Anda yang berbakat, dan mempertimbangkan, berdasarkan kasus per kasus, siapa yang dapat Anda pertahankan. Anda melakukan ini karena jelas bahwa sebagian besar biaya gaji sering di lapisan ini, dan yang perlu dipangkas ke minimum absolut.

 

 

3. Model Bisnis

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Terkadang sulit untuk melihat suatu industri dan berpikir apa yang dapat Anda lakukan dengan itu secara berbeda ketika Anda bahkan tidak diizinkan untuk beroperasi. Namun, Anda bisa terlihat lebih keras, dan Anda menemukan bahwa, anehnya, banyak kreativitas muncul dari kebutuhan.

Kendati begitu, Anda telah mampu menjaga satu bisnis tetap hidup di industri kebugaran dengan sepenuhnya mengubah apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya, untuk benar-benar menghasilkan pendapatan untuk menjaga bisnis tetap hidup.

 

4. Motivasi

Perjuangan Petugas Medis Korea Selatan Perangi Virus Corona
Petugas medis Universitas Nasional Chonnam menunggu mahasiswa China di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, Selasa (25/2/2020). Korea Selatan menjadi negara dengan pasien virus corona (COVID-19) terbanyak di luar China. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Mudah untuk berguling, dan cukup menunggu badai berlalu. Tetapi pada dasarnya, wirausahawan seperti tidak tahu bagaimana cara melakukannya. Namun, ada banyak saat-saat gelap, dan penting untuk tetap fokus, tidak peduli seperti apa sisi lawannya. Bagaimanapun, Anda ada tidak hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi seluruh jajaran pemangku kepentingan, termasuk mitra, anggota tim, investor, dan lainnya, dan Anda harus terus berjuang dengan baik.

Mungkin Anda semua telah membaca banyak buku yang ditulis tentang kekuatan dan ketahanan, dan sekarang saatnya mempraktikkan semua pembelajaran itu dalam usaha Anda di tengah pandemi ini.

Jadi, seperti apa masa depan nanti? diperkirakan bahwa banyak model bisnis akan berubah. Lebih jauh, peningkatan setelah akhir krisis ini, dan perilaku orang setelah periode ini, akan sangat berbeda. Melainkan akan menciptakan banyak peluang bagi investor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya