Dongkrak Harga, Perusahaan Besar Janji Serap 4,11 Juta Ayam Milik Peternak

Pada 22 April 2020, PT Japfa Comfeed sudah melakukan pembelian livebird (ayam hidup) di farm broiler peternak mandiri milik Sugeng Wahyudi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2020, 13:20 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 13:20 WIB
Tembus Rp 50 Ribu per Kg, Peternak Keluhkan Harga Bibit Ayam Fluktuatif
Peternak memberi makan ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Tingginya harga daging ayam juga dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan yang masih import seiring kenaikan dolar terhadap rupiah. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Implementasi kerja sama antar Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dengan perusahaan besar (integrator) untuk menampung ayam broiler dari peternak mandiri mulai dijalankan.

"Pada 22 April 2020, PT Japfa Comfeed sudah melakukan pembelian livebird (ayam hidup) di farm broiler peternak mandiri milik Sugeng Wahyudi (anggota GOPAN) di Dramaga Tanjakan Bogor,” kata Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita dalam siaran pers yang dikutip pada Jumat (24/4/2020).

Ketut menjelaskan, pembelian livebird oleh Japfa Comfeed sebanyak 1.920 ekor, dengan harga Rp 15.000 per kilogram untuk didistribusikan ke rumah pemotongan hewan-unggas (RPH-U) di kawasan Parung hingga Ciomas, Bogor.

"Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan tersebut untuk membeli livebird sebanyak 700.000 ekor," imbuhya.

Berdasarkan informasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, PT CPI, salah satu integrator juga telah membeli ayam broiler dari kandang Eri, seorang peternak mandiri yang berdomisili di Desa Ngabean Boja, Kendal.

Disebutkan bahwa jumlah ayam yang dibeli pada 22 April 2020 oleh PT CPI itu adalah sebanyak 4.000 ekor dengan harga Rp 15.000 per kilogram berat hidup.

Sementara harga kesepakatan PINSAR di pasaran adalah Rp 10.000 per kilogram, sehingga masih ada selisih Rp 5.000 yang bisa didapatkan peternak.

"Ayam yang dibeli di Kendal ini merupakan bagian dari komitmen 1 juta ekor ayam yang akan dibeli oleh PT. CPI di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur," terangnya.

Dirinya kemudian berujar bahwa pembelian oleh PT CPI ditargetkan sebanyak 20.000 ekor ayam per hari yang selanjutnya akan dipotong di RPH-U yang berada di Salatiga. Karkas yang dihasilkan akan diolah menjadi produk olahan ayam seperti nugget, sosis, dan dan produk olahan lainnya.

 

Seimbangkan Pasokan dan Permintaan

Tembus Rp 50 Ribu per Kg, Peternak Keluhkan Harga Bibit Ayam Fluktuatif
Peternak memberikan makan pada ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Harga daging ayam naik mencapi angka Rp 50 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Sugiono menjelaskan bahwa tujuan kerja sama untuk menyerap ayam broiler dari peternak mandiri tersebut antara lain adalah untuk membantu mengurangi supply ayam ke pasar sehingga dapat menyeimbangkan supply-demand.

"Kita harapkan nantinya harga akan meningkat, dan para peternak bisa menikmati hasil usahanya," tuturnya.

Sugiono pun meminta agar semua pemangku kepentingan dapat saling membantu dan berbagi dalam situasi sulit saat ini, khususnya membantu peternak mandiri melalui fasilitasi pemasaran.

Seperti pada hari Senin (20/4) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian telah diselenggarakan Penandatanganan Kerjasama dengan PT Universal Agri Bisnisindo, Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) dalam pembelian ayam ras siap potong

"Saat ini sudah 22 perusahaan besar yang akan membantu penyerapan livebird sebanyak 4.119.000 ekor di Pulau Jawa," tegas Sugiono.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya