Harga Emas Turun Imbas Aksi Ambil Untung

Harga emas tergelincir pada hari Jumat karena investor melakukan aksi ambil untung

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Apr 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas tergelincir pada hari Jumat karena investor melakukan aksi ambil untung. Namun kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan langkah-langkah stimulus besar-besaran dari bank sentral utama terus membuat emas berada di jalur untuk kenaikan mingguan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (25/4/2020), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen pada USD 1,724.29 per ounce, setelah sebelumnya turun lebih dari 1 persen. Emas berjangka AS ditutup turun 0,6 persen pada USD 1,735.60 per ounce.

Untuk minggu ini, emas telah naik lebih dari 2 persen, setelah mencapai level tertinggi pada hari Kamis.

"Kami melihat aksi ambil untung jangka pendek di sini untuk emas," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan dasar di BMO.

"Namun, harga emas bertahan di dekat tertinggi pergerakan karena investor ritel dan institusional telah secara konsisten membeli karena neraca global telah menggelembung dan prospek ekonomi global tetap sangat tidak pasti," tambah dia.

Merebaknya virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 2,7 juta orang di seluruh dunia, telah mendorong negara-negara untuk memperpanjang lockdown untuk mengurangi penyebarannya. Sementara bank sentral telah mengeluarkan gelombang langkah-langkah untuk membatasi keterpurukan ekonomi.

Pada hari Kamis, Dewan Perwakilan AS sangat menyetujui bantuan tangani virus corona senilai USD 484 miliar, sementara para pemimpin Uni Eropa menyetujui paket penyelamatan langsung sekitar 500 miliar euro.

 

Prediksi Pergerakan

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Emas, investasi yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Indikasi sentimen, kepemilikan dari dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, naik mendekati level tertinggi tujuh tahun. Sementara emas dalam euro mencapai puncak tertinggi sepanjang masa 1.612,39 euro per ounce.

“Emas terus mendapat manfaat dari berbagai stimulus besar yang terlihat dari seluruh dunia. Juga harapannya cukup tinggi sehingga kita memperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang,” kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

"Satu hal yang dapat menggagalkan reli emas adalah menjadi terobosan vaksin untuk Covid-19," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya