Liputan6.com, Jakarta - Salah satu raksasa ride hailing Asia Tenggara, Grab, turut membantu para mitra meningkatkan keuangan inklusif mereka. Hal ini dikatakan oleh Ekonom Tenggara Strategic, Stella Kusumawardhani berdasarkan hasil studi yang dilakukannya pada 2019.
"Di saat mitra-mitra GrabBike dan GrabCar ini mendaftar sebagai mitra, mereka diharuskan untuk membuka rekening bank, ternyata 19 persen mitra GrabBike dan 12 persen mitra GrabCar itu pertama kali membuka rekening bank saat bergabung dengan Grab. Jadi bergabung dengan Grab ini tentu saja menambah financial inclusion," kata Stella dalam ketangguhan ekonomi Indonesia, Kamis (25/6/2020).
Dengan memiliki rekening bank seiri, mitra Grab dapat menabung secara rutin. Selain itu, keuntungan lain yang didapatkan mitra grab dari memiliki rekening bank sebagai syarat bergabung sebagai mitra Grab dapat mempermudah akses pinjaman.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan hasil studi yang dipaparkan Stella, 75 persen mitra GrabBike dapat menabung rata-rata Rp 890 ribu per bulan. Sehingga juga memudahkan para mitra untuk mendapatkan layanan kredit atau pinjaman yang lebih mudah, dimana 57 persen dari mitra GrabBike telah memiliki pinjaman dengan rata-rata Rp 1 juta.
Sementara 69 mitra GrabCar dapat menabung secara rutin rata-rata Rp 1,4 juta per bulan, serta juga mendapatkan kemudahan akses pinjaman dengan rata-rata mencapai Rp 2,2 juta.
"Jadi setelah bergabung dengan Grab mereka sekarang menjadi lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kontribusi Grab ke Ekonomi Nasional Tembus Rp 77 Triliun
Berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International (CSIS) sampai dengan 2019, salah satu raksasa ride hailing Asia Tenggara, Grab, telah berkontribusi terhadap perekonomian dalam negeri sebesar Rp 77,41 triliun melalui berbagai fitur yang ditawarkan Grab, seperti GrabFood, GrabKios, GrabBike, dan GrabCar.
"Mitra dari Grab itu sendiri memberikan kontribusi kepada perekonomian sebesar Rp 77 triliun. Ini ada kenaikan besar dari Rp 48 triliun pada tahun 2018," ujar Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic an International (CSIS), Dr. Yose Rizal Damuri dalam konferensi pers Peran gig workers dalam ketangguhan ekonomi Indonesia, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga
Lebih rinci, GrabFood menyumbang sebanyak Rp 37,27 triliun dibandingkan pada 2018 sebesar Rp 20,84 triliun. Kontribusi dari layanan ini adalah yang paling banyak. Kemudian menyusul di urutan berikutnya GrabBike dengan kontribusi sebesar Rp 36,20 triliun, GrabCar Rp 10,79 triliun, dan GrabKios Rp 3,14 triliun.
Yose menjelaskan bahwa kontribusi tersebut tidak terlepas dari persepsi konsumen terhadap Grab, sehingga mempengaruhi permintaan layanan Grab.
"Persepsi konsumen terhadap pelayanan dari Grab ternyata cukup baik sekali. Misalnya untuk GrabBike 87 persen dari konsumen Grab merasa mereka bisa mempersingkat waktu tempuh mereka," kata Yose.
Advertisement
Manfaat Bagi Mitra
Selain itu, Yose juga menyebutkan pihak lain yang juga mendapatkan manfaat dari transaksi Grab ini selain bagi mitra dan konsumen, yakni para pekerja yang tergabung dalam merchant layanan GrabFood, dimana ketika terjadi permintaan yang tinggi dari konsumen, maka akan juga mempengaruhi permintaan tambahan pekerja.
Dalam paparannya, Yose membeberkan 27 persen dari merchant GrabFood, mengaku menambah rata-rata 2 karyawan baru semenjak bergabung dengan Grab.
"Sehingga ini ada kontribusi juga kepada masyarakat terutama di dalam penciptaan lapangan pekerjaan," tandas dia.