Sambangi Menko Luhut, Menaker Minta Investor Lebih Banyak Serap Pekerja Lokal

Menake Ida Fauziyah ingin agar masuknya investasi luar dan tenaga kerja asing yang datang ke Tanah Air bisa mentransfer ilmu kepada para pekerja lokal.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 07 Jul 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 20:00 WIB
Menaker: Kepulangan PMI Etty Berkat Dukungan dan Partisipasi Masyarakat
(Foto:Dok. Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pada Selasa (7/7/2020) sore ini bertandang ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Dalam kunjungan tersebut, Ida bercerita, ia hendak berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk bisa memanfaatkan tenaga kerja lokal dari investasi yang masuk ke Indonesia.

Ida menuturkan, ia ingin agar masuknya investasi luar dan tenaga kerja asing yang datang ke Tanah Air bisa mentransfer ilmu kepada para pekerja lokal dalam bentuk pemagangan.

"Saya mem-push dan minta peningkatan kompetensi untuk calon pekerja bagi perusahaan-perusahaan itu. Kan diberikan kesempatan pemagangan dari beberapa calon pekerja," ujarnya di Gedung Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

"Di investasinya China misalnya, itu sudah banyak kan teman-teman yang disiapkan untuk ketika perusahaan itu sudah mulai beroperasi, saya minta politekniknya ditingkatkan. Saya mem-push BLK untuk menyiapkan SDM-nya kita," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Investasi di Bintan

Gedung Legislatif Hong Kong Memperketat Penjagaan
Polisi anti huru hara memeriksa kartu identitas pekerja di dekat Gedung Dewan Legislatif di Hong Kong, Rabu (27/5/2020). Penjagaan ekstra dilakukan menimbang kemungkinan aksi menentang RUU lagu nasional China dan rencana Beijing menerapkan UU keamanan nasional. (AP Photo/Kin Cheung)

Sebagai contoh, ia turut menyoroti upaya PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang hendak berinvestasi Rp 20 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

PT BAI juga dikabarkan membutuhkan sekitar 500 orang tenaga kerja asal China untuk mempercepat penyelesaian proyek PLTU dan pabrik smelter di Bintan.

"Untuk proyek di Bintan saya lupa tanya, tapi saya minta lebih banyak lagi. Saya benar-benar ingin ketika investasi itu sudah masuk itu benar-benar siap. Saya sudah menyampaikan itu ke pak Luhut," tutur Ida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya