Liputan6.com, Jakarta Konsumsi rokok elektrik atau vape kini telah menjadi tren warga dunia. Menggantikan konsumsi rokok kretek dan putih, dengan alasan kesehatan. Tren ini ternyata menciptakan miliarder baru.
2 pelaku industri vape asal China, yakni Chen Zhiping dan Xiong Shaoming tercatat menjadi miliarder baru dunia. Kedua orang tersebut berasal dari satu perusahaan vape asal Shenzen, China, yakni Smoore International Holdings.
Baca Juga
Saham milik Smoore International Holdings telah melonjak lebih dari dua kali lipat dari harga pencatatan perdananya (IPO) pada Bursa Efek Hong Kong. Kenaikan tersebut membuat nilai valuasi perusahaan kini mendekati USD 23 miliar (Rp 324,3 triliun).
Advertisement
Lonjakan tersebut juga mengangkat kekayaan Chen Zhiping dan Xiong Shaoming yang merupakan dua pemegang saham terbesar di perusahaan itu.
Seperti dikutip Forbes, Senin (13/7/2020), kepemilikan saham CEO Smoore Chen Zhiping (44 tahun) pada penutupan sesi perdagangan pekan lalu mencapai hampir USD 8 miliar Rp 112,8 triliun.
Sementara saham yang dipegang Direktur Eksekutif perusahaan Xiong Shaoming (49 tahun) bernilai USD 1,2 miliar (Rp 16,9 triliun).
Sejak didirikan pada 2009, Smoore telah memasok perangkat atau komponen rokok elektrik kepada beberapa pelanggan besar. Antara lain Japan Tobacco, Reynolds, NJOY, RELX, American Tobacco, dan British American Tobacco.
Perusahaan tersebut pada tahun lalu sukses meraup pendapatan USD 300 juta. Jumlah tersebut didapat lewat angka penjualan yang meningkat dari 3,4 miliar yuan pada 2018 menjadi 7,6 miliar yuan.
Sekitar seperlima dari pendapatan tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS), dan hampir separuhnya datang dari China daratan dan Hong Kong.
Peningkatan pendapatan yang dirasakan Smoore International Holdings nampaknya masih akan terus berlanjut. Pasalnya, penjualan vape di pasar global diperkirakan akan tumbuh 22,7 persen tiap tahunnya, dari USD 6,7 miliar di 2019 menjadi USD 22,7 miliar pada 2024. Tentu akan ada lagi miliarder baru di industri ini.
Saksikan video di bawah ini:
Miliarder Elon Musk Kini Lebih Kaya dari Warren Buffett, Berharta Rp 994 T
Miliarder pendiri Tesla Inc, Elon Musk, kini memiliki nilai kekayaan yang lebih tinggi daripada rekan sejawatnya, miliarder Berkshire Hathaway Warren Buffett.
Harta Musk bertambah USD 6,1 miliar atau (Rp 86,01 triliun) per Jumat (10/7/2020), setelah sahamnya naik 11 persen, demikian menurut data Bloomberg Billionaire Index.
Sekarang, Musk menempati posisi miliarder terkaya ke-7, menyalip Larry Ellison, miliarder Oracle dan Sergey Brin, pendiri Google. Dengan total kekayaan USD 70,5 miliar (Rp 994 triliun).
Pria berusia 49 tahun ini menguasai 5 saham terbaik Tesla. Mayoritas, kepemilikannya ada di akun SpaceX yang mencapai USD 15 miliar.
Adapun secara keseluruhan, saham miliarder yang sempat kontroversial karena nama unik bayinya ini meningkat 269 persen tahun 2020. Dia pun bergaji USD 595 juta dan menjadi CEO dengan gaji tertinggi se-Amerika Serikat.
Musk bukan satu-satunya miliarder yang jadi lebih kaya dari Buffett beberapa waktu ke belakang. Ada Steve Ballmer, mantan CEO Microsoft, serta pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin. Miliarder India Mukesh Ambani juga melampaui kekayaan Buffett.
Kekayaan Buffett turun sebab dia mendonasikan hartanya sebesar USD 2,9 miliar kepada yang membutuhkan.
Miliarder berusia 89 tahun ini tercatat sudah menghabiskan USD 37 miliar untuk kepentingan filantropi sejak 2006 lalu. Saham Berskhire Hathaway juga sempat menurun beberapa waktu belakangan.
Advertisement