Bahaya, 120 Juta Orang Bakal Jatuh Miskin

Bank Dunia memperkirakan 70 juta sampai 120 juta orang yang akan masuk ke dalam kemiskinan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2020, 15:10 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 15:10 WIB
Gubernur Anies Klaim Kemiskinan DKI Jakarta Terkecil di Indonesia
Kondisi permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta berhasil mencapai persentase penduduk miskin terkecil dalam lima tahun terakhir, 3,42 persen pada tahun 2019. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia, Mari Elka Pangestu memperkirakan bakal ada 120 juta orang yang akan masuk ke dalam jurang kemiskinan secara global pada 2020. Penyebab hal tersebut terjadi karena terdampak pandemi Covid-19.

"Bank Dunia memperkirakan 70 juta sampai 120 juta orang yang akan masuk ke dalam kemiskinan," kata dia dalam Indonesia Economic Prospect Report, secara virtual, Kamis (16/7/2020).

Kenaikan tingkat kemiskinan global ini otomatis akan meningkatkan gini ratio. Artinya, tingkat ketimpangan penduduk di banyak negara juga akan melebar.

"Sebelum ada covid tahun lalu, ada peningkatan di tingkat koefisien gini di Indonesia, dengan ada covid kita harapkan akan kita ekspektasikan peningkatan koefisien gini," sebut dia.

Dia mengatakan kenaikan gini ratio tersebut tak terjadi di Indonesia saja. Sebab banyak negara-negara lain yang juga mengalami peningkatan akibat wabah virus Corona.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia harus fokus memastikan dan mencegah agar jumlah kemiskinan tidak meningkat. Untuk itu diutuhkan respons kebijakan yang menyasar memastikan bahwa kesenjangan tidak diperparah akibat pandemi.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penduduk Miskin Indonesia Naik Jadi 26,42 Juta Orang di Maret 2020

Gubernur Anies Klaim Kemiskinan DKI Jakarta Terkecil di Indonesia
Kondisi permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta berhasil mencapai persentase penduduk miskin terkecil dalam lima tahun terakhir, 3,42 persen pada tahun 2019. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2020 mencapai 9,78 persen. Jumlah ini meningkat 0,56 persen poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019.

“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019,” seperti dikutip dalam paparan Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam video conference di Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2019 sebesar 6,56 persen, naik menjadi 7,38 persen pada Maret 2020. Atau naik sebanyak 1,3 juta orang (dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi 11,16 juta orang pada Maret 2020).

Sementara persentase penduduk miskin di daerah naik menjadi 12,82 persen pada Maret 2020 dibandingkan September 2019 sebesar 12,60 persen. Atau naik sebanyak 333,9 ribu orang (dari 14,93 juta orang pada September 2019 menjadi 15,26 juta orang pada Maret 2020).

“Garis Kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar Rp 454.652 per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 335.793 (73,86 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 118.859 (26,14 persen),” jelas Kecuk.

Pada Maret 2020, lanjut dia, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,66 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.118.678 per rumah tangga miskin per bulan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya