Harga Emas Melonjak, Cetak Rekor Tertinggi dalam 9 Tahun Terakhir

Harga emas di pasar spot mencapai level tertinggi sejak September 2011 di USD 1.870,01.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Jul 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2020, 07:30 WIB
Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam sembilan tahun terakhir pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Ini didorong meningkatnya ketegangan di AS-China yang memicu permintaan untuk instrumen investasi yang aman.

Sementara harga perak mengikuti reli emas batangan untuk mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir di tengah harapan pemulihan permintaan industri.

Dikutip dari CNBC, Kamis (23/7/2020), harga emas di pasar spot mencapai level tertinggi sejak September 2011 di USD 1.870,01, mendekati puncak sepanjang masa di bulan yang sama.

Harga emas di pasar spot melonjak 1,3 persen menjadi USD 1,865.61 per ounce. Sementara harga emas AS ditutup 1,2 persen lebih tinggi ke level USD 1,865.1 per ounce.

"Harga emas mengalami kenaikan lebih cepat dan itu terutama karena ketegangan geopolitik dengan China, "kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di Broker OANDA.

Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup konsulatnya di Houston. Sementara sebuah sumber mengatakan Beijing sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan sebagai pembalasan.

Kemunduran hubungan antara AS dan China kemungkinan akan semakin memperburuk prospek ekonomi global saat kedua negara itu berada di bawah pengaruh pandemi.

Suku bunga rendah dan gelombang stimulus untuk meredam ekonomi yang terkena virus telah mendorong harga emas. Ini banyak digunakan sebagai asuransi terhadap meningkatnya ketidakpastian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Perak

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga perak menguat 6,4 persen menjadi USD 22,68 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak Oktober 2013 di USD 23,03.

Harga telah naik lebih dari 17 persen sejauh minggu ini, yang dilihat oleh beberapa analis sebagai awal dari kenaikan yang didukung oleh suku bunga rendah, permintaan investasi yang bangkit kembali, gangguan produksi dan pemulihan konsumsi industri.

Rebound PMI global, terutama di China, telah mempercepat kinerja relatif perak dan emas pada kuartal ini.

Sementara harga Palladium turun 1,3 persen menjadi USD 2.129,25 per ounce dan platinum naik 2,6 persen menjadi USD 904,97 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 27 Februari di USD 918,38.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya