Serapan Anggaran Kementerian dan Lembaga Rendah, Ini Alasannya

Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, kementerian dan lembaga pemerintah diminta untuk merealisasikan program menggunakan anggaran yang telah dialokasikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 20:30 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, kementerian dan lembaga pemerintah diminta untuk merealisasikan program menggunakan anggaran yang telah dialokasikan.

Realisasi anggaran bisa dilakukan dengan belanja barang atau mengadakan kegiatan yang bisa dananya sampai ke masyarakat.

"Makanya ini anggaran ini lebih prioritas dalam 5 bulan ini, misalnya untuk belanja barang dan biaya perjalanan dinas," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (24/7).

Namun, hal ini tidak bisa dilakukan oleh semua lembaga. Sri Mulyani mengatakan belum lama ini Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali mengaku tidak bisa merealisasikan anggaran karena program yang dibuat tidak bisa dilaksanakan di masa pandemi.

"Menteri Olahraga kemarin bilang anggarannya tidak bisa direalisasikan karena tergantung even olahraga, tapi saat ini tidak ada," kata dia.

Dia menyarankan agar anggaran yang dimiliki bisa dibelanjakan barang. Namun dalam pembelian barang ini juga harus tetap akuntabel. Hal yang sama juga dialami oleh Kementerian Luar Negeri.

Di masa pandemi ini banyak anggaran kegiatan yang tidak terpakai. Sebab berbagai pertemuan atau konferensi dilakukan secara virtual. Sehingga biaya perjalanan dinas atau penyelenggaraan kegiatan tetap utuh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bantu Kelola Anggaran

20151101-Penyimpanan Uang-Jakarta
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk itu, Sri Mulyani meminta pegawainya untuk membantu berbagai kementerian dalam mengelola anggaran. Bahkan mereka diminta untuk jemput bola, tanpa menunggu kementerian tertentu memohon bantuan.

"Kita instruksikan buat dirjen kita enggak boleh nunggu, datangi kementerian lembaga, bantu mereka mengubah dokumen anggaran," kata dia.

Namun, perubahan anggaran yang dilakukan tetap bertujuan untuk menggerakan ekonomi masyarakat. Sebab, semakin cepat anggaran dipakai, semakin akan membantu masyarakat.

"Sehingga dunia usaha tidak mekakuan PHK dan ini akan jadi perhatian kita," katanya mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya